Lihat ke Halaman Asli

ACHMAD CHALIFATULLOH

Mahasiswa Ngantuk

Aksi People Power Berakhir Ricuh

Diperbarui: 23 Mei 2019   16:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pada tanggal 22 Mei dini hari, tepatnya saat semua orang sedang santap sahur terjadi aksi demo di depan kantor Bawaslu. Diduga aksi tersebut dipelopori oleh oknum provokator yang berbaur bersama salah satu pendukung paslon capres dikarenakan aksi yang seharusnya dilakukan pukul 2 siang hari malah di ajukan hingga pukul 2 dini hari yang berarti 12 jam lebih awal. Selain itu aksi tersebut dinodai oleh tindakan yang kurang pantas apalagi saat ini kita memasuki bulan suci Ramadhan. Aksi tersebut berakhir ricuh dan mengakibatkan korban meninggal maupun luka-luka, sangat disayangkan sekali.

massa sempat mereda ketika memasuki waktu subuh, namun menjelang matahari terbit massa malah bertambah banyak dari sebelumnya dan langsung menuju markas brimob dan membakar kurang lebih 11 mobil dan merusakan beberapa fasilitas di sana. Tak hanya fasilitas umum saja yang dirusak, bahkan warung warga ada yang dijarah abis. Padahal banyak yang menggagas bahwa aksi people power 22 mei adalah aksi damai namun yang terjadi malah sebaliknya, miris.

namun dampak yang paling terasa hingga  tulisan ini ditayangkan pemerintah mengambil kebijakan untuk membatasi penggunaan beberapa sosial media, seperti instagram, whatshapp, facebook dll. Hal ini bertujuan guna membendung dan mengontrol semua arus informasi yang masuk maupun yang keluar karena hoax bisa masuk kapan saja. Apalagi negara ini sedang chaos dikhawatirkan dengan masuknya hoax turut memperparah kekacauan yang ada.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline