Lihat ke Halaman Asli

Ubah Tumpukan Sampah Organik Rumah Tangga Jadi Pupuk Kompos Mahasiswa KKN Undip 2022 Gunakan Metode Takakura

Diperbarui: 14 Agustus 2022   14:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa KKN TIM II UNDIP Menerapkan Metode Pengolahan Sampah Organik Takakura di Bank Sampah "Kebak Makmur" di Desa Wirun (Dokpri)

Desa Wirun, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo (13/08/2022) - Universitas Diponegoro akhirnya kembali menurunkan mahasiswanya ke masyarakat melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) setelah 2 tahun terakhir melaksanakan kegiatan KKN secara online dikarenakan pandemi Covid-19. Mengusung tema "Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDG's (Sustainable Development Goals)" Pihak Universitas Diponegoro menerjunkan mahasiswanya di domisili masing-masing, oleh karena itu KKN dilaksanakan di Desa Wirun, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo.

Berdasarkan hasil survey di lokasi KKN (Desa Wirun, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo), pada kenyataannya masih belum adanya pengolahan sampah organik yang optimal. Dengan adanya pengolahan sampah organik, diharapkan Desa Wirun dapat menjadi desa yang lebih asri dan bersih dari sampah. Pengolahan sampah organik sebenarnya cukup mudah untuk dilaksanakan bahkan dapat dimulai dari skala kecil terlebih dahulu yaitu dari skala rumah tangga.

Berangkat dari hal tersebut, Raden Abiyu Alva Widyadhana Anindito, mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro memberikan metode baru bagi desa dalam mengolah sampah organik melalui metode "Takakura" kepada pihak pengelola Bank Sampah "Kebak Makmur" yang terletak di Dukuh Kebak, Desa Wirun, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo. Kegiatan ini diawali dengan penjelasan singkat terkait metode takakura kemudian dilanjutkan dengan praktik langsung.

Mahasiswa KKN TIM II UNDIP Memberikan Pemaparan Singkat Terkait Metode Takakura Kepada Pihak Pengelola Bank Sampah (Dokpri)

Mahasiswa KKN TIM II UNDIP Melaksanakan Praktik Langsung Pembuatan Pupuk Kompos Takakura (Dokpri)

Program ini dilaksanakan pada 13 Agustus 2022, bertepatan dengan kegiatan Bank Sampah "Kebak Makmur" yang sedang melakukan pengolahan data administrasi bank sampah. Pada saat sesi pemaparan metode takakura berlangsung, pihak pengelola bank sampah memperlihatkan respon yang positif dengan memberikan tanggapan yang baik akan hal tersebut. Pihak pengelola pun juga aktif ketika berdiskusi. 

Setelah selesai melakukan sesi pemaparan dilanjutkan dengan praktik langsung pembuatan pupuk kompos dengan metode takakura. Menanggapi hal tersebut pihak pengelola pun memberikan antusiasme yang baik dengan memperhatikan serta mengkritisi setiap tahapan yang dilakukan. Raden Abiyu Alva selaku pembawa program juga telah membuat poster untuk diberikan kepada pihak pengelola bank sampah.

Pemberian poster pada pengelola Bank Sampah "Kebak Makmur" berisi pengertian metode takakura serta alat dan bahan yang diperlukan. Dalam poster tersebut juga terdapat ilustrasi pembuatan pupuk kompos takakura. Dengan memberi inovasi pengolahan sampah organik skala rumah tangga ini diharapkan pihak pengelola Bank Sampah "Kebak Makmur" di Desa Wirun, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo dapat memanfaatkan metode ini secara optimal sehingga terwujudnya lingkungan yang lebih asri, bersih, dan sehat.

Penulis: Raden Abiyu Alva Widyadhana Anindito, Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro Tahun 2022

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL): Dr. Ir. Suzanna Ratih Sari, M.M., M.A.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline