Lihat ke Halaman Asli

Putri Aulia L

Mahasiswa

Manusia Purba

Diperbarui: 14 November 2023   22:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

LATAR BELAKANG

    Di tengah keindahan aliran sungai Bengawan Solo, tepatnya di Sangiran, Pemning, Ngandong, dan daerah sekitarnya, terhampar rahasia kuno evolusi manusia purba. Fosil-fosil yang telah diungkap di lapisan Plastosen bawah, membiaskan cahaya pada keberadaan Homo erectus, manusia purba yang menandai perjalanan panjang evolusi manusia di wilayah Nusantara.

 1. Homo erectus Palejavanicus dan Robustus: Mosaik Kehidupan Purba di Jawa Fosil Homo erectus, khususnya jenis Megantropus palejavanicus dan Homo erectus robustus, memberikan wawasan mendalam tentang keberagaman kehidupan purba di pulau Jawa. Ditemukan di Sangiran, Pemning, Ngandong, dan sepanjang Bengawan Solo, fosil-fosil ini bercerita tentang keberlanjutan evolusi manusia selama periode Plestosen bawah, sekitar 1,7 hingga 0,7 juta tahun yang lalu.

2. Eugene Dubois dan Awal Penemuan: Sejarah manusia purba di Jawa tak terlepas dari peran Eugene Dubois. Atap tengkorak laki-laki Homo erectus erectus dari Trinil pada tahun 1891, dengan volume sekitar 900 cc, memberikan fondasi untuk pemahaman kita tentang kecerdasan dan morfologi Homo erectus. 

3. Homo soloensis: Puncak Kecanggihan Homo erectus di Ngandong Menjadi bukti kemajuan Homo erectus, Homo soloensis dari Ngandong adalah penemuan paling maju. Hidup pada masa Plestosen akhir, sekitar 400.000 hingga 100.000 tahun yang lalu, Homo soloensis menciptakan jejak kebudayaan yang mengukir keberadaan mereka dalam sejarah Nusantara. 

4. Misteri di Jawa Barat: Jejak yang Belum Terungkap Meskipun belum ditemukan tengkorak manusia sejenis Homo erectus di Jawa Barat, tinggalan budaya menunjukkan bahwa manusia sejenis itu mungkin pernah hidup di sana. Keberadaan mereka di Jawa Barat menjadi misteri tersendiri yang menantang para peneliti untuk menggali lebih dalam. 

5. Transisi ke Homo Sapiens: Masa Depan Manusia di Nusantara Dengan evolusi Homo erectus yang memaparkan perjalanan manusia purba di Nusantara, kita melangkah menuju zaman Homo sapiens. Manusia modern, yang hidup sekitar 15.000 hingga 150.000 tahun yang lalu, memberikan keseimbangan baru dalam perjalanan manusia di wilayah ini.

Misteri Manusia Purba di Tanah Jawa: Jejak Megantropus palejavanicus dan Homo erectus 

       Menyusuri sungai Bengawan Solo, kita memasuki lorong waktu yang membawa kita pada penemuan fosil manusia purba yang membingkai sejarah Nusantara. Di bawah lapisan Plastosen bawah, sekitar 1,7 hingga 0,7 juta tahun yang lalu, temuan-temuan luar biasa seperti Megantropus palejavanicus dan Homo erectus robustus memberikan cerita yang belum sepenuhnya terungkap. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi perjalanan evolusi manusia di Tanah Jawa, dengan fokus pada Homo erectus, fosil manusia purba yang menyimpan misteri dan keajaiban.

1. Sangiran, Peming, Ngandong: Jejak Manusia Purba yang Tersusun dalam Lapisan Plastosen Sejumlah temuan fosil di kawasan Sangiran, Peming, dan Ngandong menyajikan kisah panjang evolusi Homo erectus. Terletak di sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo, situs-situs ini membuka pintu gerbang menuju masa lalu yang penuh tantangan dan adaptasi. Apa yang dapat kita pelajari dari fosil-fosil di lapisan Plastosen bawah? 

2. Homo erectus erectus: Misteri di Balik Atap Tengkorak dari Trinil (1891) Pada tahun 1891, Eugene Dubois mengguncang dunia paleontologi dengan menemukan atap tengkorak laki-laki Homo erectus erectus dari Trinil. Dengan volume sekitar 900 cc, temuan ini menjadi salah satu fosil Homo erectus yang paling banyak ditemukan dan tersebar luas. Bagaimana atap tengkorak ini merangkum kehidupan Homo erectus pada zamannya?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline