Lihat ke Halaman Asli

Putri Cahya

Freelancer

Dari "Darker Than Black" Kita Bisa Belajar Mengenai 4 Hal

Diperbarui: 1 Agustus 2022   22:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Poster Darker Than Black (Sumber: fanpop)

Halo! Halo! Pada kesempatan kali ini aku ingin mengulas anime Darker Than Black. Kalian pasti sudah pada tahu apa itu Anime? Pasti dong!! Soalnya anime ini sangat popular, apalagi dikalangan para pecinta kartun. Surganya wibu haha. 

Kalian yang pecinta anime sudah nonton anime Darker Than Black belum? Kalau belum, tonton dulu yah, soalnya aku mau sharing-sharing mengenai hal yang kudapatkan dari anime Darker Than Black ini.

1. Terlalu Rasional pun Tidak Bagus

Di Darker Than Black ketika muncul Hell's Gate dan Heaven's Gate, orang-orang mulai bermunculan dengan kemampuan khusus, mereka dikenal dengan nama Contractor. Para contractor ini ketika menjadi seorang contactor mereka yang asalnya manusia biasa harus kehilangan perasaan dan emosi. 

Mereka yang bergerak berdasarkan rasional dan logika,  membuat diri mereka tidak segan-segan untuk membunuh. Ketika empati menghilang, mereka menjadi buta. Mereka kehilangan sisi kemanusiaan mereka. Seperti kebanyakan contoh para penjahat. 

Memang benar, rasionalitas dan logika itu penting untuk kita miliki, agar bisa membedakan mana yang masuk akal dan yang tidak masuk akal. Namun jika terlalu mengandalkan logika akan menjadi boomerang suatu saat nanti.

2. Takdir Memang Tidak Bisa Dilawan Tapi Masih Ada Kesempatan

Jika nasib telah memutuskan, tidak akan ada seorang pun yang bisa menghalanginya.

Banyak contractor yang pada akhirnya merasa bersalah (Yeah tidak semuanya, hanya beberapa) karena kekuatan mereka, mereka jadi dibenci, diasingkan oleh orang-orang yang mereka percayai. Mereka pun jadi harus hidup berjauhan untuk menghindari bahaya yang bisa mencelakai mereka. 

Mereka pun kini tinggal di bawah naungan sindikat atau malah menjadi berandalan yang merugikan sekitar. Takdir menjadi seorang contactor memang tidak bisa terhindarkan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline