Lihat ke Halaman Asli

alikaputeri

Mahasiswa

Peran Budaya Digital dalam Membangun Interaksi Online yang Positif dan Inklusif

Diperbarui: 8 Mei 2025   14:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://pin.it/5mqVSBOsx

Perkembangan teknologi digital telah membawa perubahan besar dalam kehidupan masyarakat. Salah satu perubahan yang paling terasa adalah munculnya budaya digital, yaitu seperangkat nilai, norma, dan praktik yang berkembang seiring dengan penggunaan internet dan media sosial. Budaya digital menuntut setiap pengguna untuk tetap menerapkan nilai-nilai budaya, seperti sopan santun, menghargai perbedaan, dan menjaga keharmonisan dalam setiap interaksi di dunia maya.

Sopan Santun dan Etika Berkomunikasi

Di era digital, sopan santun tetap menjadi landasan utama dalam berinteraksi. Pengguna diharapkan untuk menghindari kata-kata kasar, penghinaan, atau perundungan di media sosial. Etika berkomunikasi juga berarti menghargai waktu dan ruang orang lain, misalnya dengan tidak mengirim pesan atau komentar di luar jam wajar. Dengan demikian, interaksi di dunia maya dapat berlangsung dengan nyaman dan saling menghormati

Menghargai Perbedaan

Dunia digital mempertemukan berbagai latar belakang budaya, agama, dan suku bangsa. Menghargai perbedaan berarti menerima dan menghormati pendapat, kepercayaan, serta identitas orang lain. Tidak memaksakan pendapat sendiri atau melakukan diskriminasi adalah bentuk nyata dari penerapan nilai budaya dalam ruang digital. Dengan sikap ini, masyarakat dapat menciptakan lingkungan online yang inklusif dan toleran

Menjaga Keharmonisan

Keharmonisan di dunia digital dibangun dengan menghindari konflik, provokasi, dan menyebarkan isu-isu yang dapat memecah belah. Keharmonisan juga dapat diwujudkan dengan saling mendukung, berbagi informasi positif, dan menciptakan komunitas online yang sehat. Dengan demikian, setiap pengguna dapat berkontribusi dalam menjaga suasana yang aman dan nyaman di ruang digital

Kontribusi Positif di Media Digital

Budaya digital juga mendorong pengguna untuk aktif membuat dan menyebarkan konten positif, seperti konten edukasi, inspirasi, atau pelestarian budaya lokal. Menghindari penyebaran konten negatif atau hoaks adalah bagian dari tanggung jawab bersama untuk menjaga kualitas informasi di internet.

Contoh Kasus Budaya Digital

1. Konten Bernuansa Budaya Lokal

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline