Lihat ke Halaman Asli

Puspa Sari Dewi

A lifelong learner

Kacau, Makin Ramai Investasi Bodong Melalui Telegram, Begini Modusnya

Diperbarui: 25 Juli 2022   19:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi percakapan seorang investor yang merasa tertipu dengan sang admin. 

Semakin ke sini, semakin marak investasi bodong melalui grup-grup Telegram. Mereka melakukan berbagai cara demi meyakinkan target calon investor, seperti mencantumkan perseroan perusahaan pialang berjangka legal. Segala informasi yang terdapat di grup Telegram tersebut, termasuk foto, diambil dari perusahaan legal secara tidak sah, tanpa sepengetahuan, dan tidak izin.

Berhati-hati dan waspada terhadap oknum-oknum tidak bertanggung jawab atas segala hal yang tertera dalam grup Telegram tersebut dan atas segala tindakan. Sebaiknya kita melakukan konfirmasi terlebih dahulu kepada perseroan melalui kontak yang tertera pada website resmi perseroan untuk mendapatkan informasi yang valid.

Awalnya akun Telegram kita di-invite oleh akun lain yang tidak dikenal. Padahal kita tidak pernah meminta untuk bergabung. Ini pun sering terjadi pada Telegram saya. 

Saya pikir, mungkin karena 3,5 tahun lalu saya pernah bekerja sebagai bisnis konsultan di perusahaan pialang berjangka legal di bawah legalitas BAPPEPTI (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi). Sebab, grup investasi Telegram tersebut atas nama perusahaan tempat saya bekerja saat itu.

Sejak bergabung di salah satu grup investasi tersebut, akhirnya tiba-tiba saya diundang masuk ke berbagai grup investasi bodong lainnya yang membawa nama suatu instansi tertentu yang apabila diperhatikan, semua grup penipuan investasi ini memiliki ciri-ciri modus yang sama.

Berikut saya ulas mengenai ciri-ciri penipuan investasi di grup Telegram.

  • Setiap grup terkadang berbeda, ada yang sistemnya kontrak satu sampai tujuh hari, ada juga yang hanya satu hari (bukan sistem kontrak). Mereka akan mengimimg-iming  profit yang tinggi dan tidak wajar dalam jangka waktu tiga sampai enam jam (berapa pun besarnya modal yang kita tanam).

Di bawah adalah contoh salah satu modus penipuan yang diposting di salah satu grup Telegram yang saya ikuti. Bila kita diminta untuk ikut investasi dengan model seperti foto di bawah, 100% penipuan.

Dok Pribadi

  • Model investasi titip modal ini, kita akan diminta untuk transfer sesuai dengan plan yang kita pilih ke rekening atas nama perorangan. Sedangkan untuk setiap perseroan pialang berjangka legal menggunakan rekening bukan atas nama pribadi, melainkan ke rekening segregated account atas nama perseroan tersebut. Setiap nasabah yang bergabung di perseroan legal, setelah melakukan registrasi selalu dikonfirmasi oleh wakil  pialang, sedangkan di grup investasi bodong tidak.

Apabila kita diminta untuk transfer sejumlah uang ke rekening atas nama pribadi untuk investasi, baik itu trading, auto trading forex, saham, emas, atau komoditas lainnya, bisa dipastikan itu adalah 100% penipuan.

  • Grup selalu dikunci oleh admin dan hanya dibuka beberapa menit untuk akun-akun Telegram lain yang memberikan testimoni bagi mereka yang sudah join dan berhasil profit.

Perlu diketahui bahwa berbagai testimoni dan percakapan yang menunjukkan bahwa pencairan profit sudah berhasil atau diterima dan mereka mengatakan bahwa investasi di grup tersebut benar-benar aman dan amanah, itu semua hanya sebuah rekayasa.

Akun-akun yang memberikan testimoni tersebut menggunakan BOT yang sudah di-setting sebelumnya, sehingga seakan-akan ada banyak orang yang saling berkomunikasi. Namun, jika diperhatikan, semua akun tersebut akan memberikan testimoni dengan kalimat-kalimat yang hampir sama. Bahkan jika diperhatikan, semua akun yang memberikan testimoni tersebut tidak tertera informasi seperti username, bio, dan nomor telepon.

  • Biasanya admin akan share struk bukti transfer (palsu) pencairan investasi disertai testimoni bahwa uang pencairan sudah diterima.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline