Lihat ke Halaman Asli

Puja Mandela

TERVERIFIKASI

Jurnalis di apahabar.com

"Koboy Kampus", Film Musikal yang Lucu dan Radikal

Diperbarui: 28 Juli 2019   11:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: dokpri

Film Koboy Kampus yang diproduksi oleh Enam Sembilan Production dan MNC Picture mengambil latar belakang era 90an saat gelombang protes rakyat begitu kuat melawan raksasa bernama Orde Baru.

Ada dua tempat pengambilan film ini yaitu Bandung dan Banjarmasin. Film ini merupakan karya sutradara dan penulis Pidi Baiq dan Tubagus Deddy. Tubagus Deddy mengatakan perlu riset selama enam tahun untuk film ini. Riset itu mempertemukan Deddy dengan Pidi, yang juga penulis novel Dilan 1990, Dilan 1991 dan Milea.

Perlu diketahui, Koboy Kampus merupakan usaha perdana Enam Sembilan Production sebagai sebuah Live Event Production asal yang Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, untuk go nasional. Enam Sembilan Production bernaung di bawah PT. Enam Sembilan Production.

Cerita di film ini dimulai dengan latar era 90an saat Pidi Baiq (Jason Ranti) kuliah di Fakultas Seni Rupa Institut Teknologi Bandung (ITB). Dia berada dalam satu geng "radikal" bersama Rinu (Ricky Harun), Deni (Bisma Karisma), Erwin (David Joh Schaap), dan Dikdik (Moqdad Auddasy).

Layaknya masa kuliah, Pidi dan teman-temannya mengalami berbagai permasalahan, dari masalah akademik, percintaan, sampai persoalan negara dan kebijakan pemerintah yang membuat mereka menolak mengakui Negara Kesatuan Republik Indonesia dan membuat negara baru bernama Negara Kesatuan Republik The Panas Dalam.

Negara The Panas Dalam yang berpenduduk 7 orang merupakan respon atas kebobrokan di NKRI. Di satu adegan Pidi yang diperankan Jason Ranti terlihat menggunakan kaos provokatif bertuliskan "Ikatan Keluarga Besar Koruptor Indonesia". Di beberapa scene lainnya, ia terlihat menggunakan kaos-kaos band legendaris seperti Pink Floyd dan Ramones.

Dalam film ini juga sangat nampak suasana era 90an. Pidi misalnya, tampak selalu bergaya ala Kurt Cobain. Pun begitu dengan kawan satu gengnya yang lain. Di film ini kita juga akan menemukan telepon umum jadul, mobil sedan jadul, dan properti lain khas era 90an.

Sang pembuat film tentu tak mau  seperti di salah satu adegan film Wiro Sableng di mana saat itu ada suara motor RX King terdengar cukup jelas. Tentu akan sangat aneh jika setting waktu era 90an, tapi para mahasiswa di film ini menggunakan ponsel Oppo atau Vivo.

Tak sampai di situ, juga banyak kejutan-kejutan lainnya yang tak mungkin disampaikan satu per satu di dalam tulisan ini. Yang patut ditunggu tentu saja saat ada sedikit dialog bahasa Banjar di film Koboy Kampus ini. Makanya nonton, Mblo...

Saya kira pemilihan Jason Ranti sebagai aktor utama merupakan keputusan yang brilian. Ia bisa memainkan peran dengan sangat baik sekaligus membuat film ini menjadi sangat musikal.

Jason Ranti dengan gaya bermusiknya yang ngefolk mengisi film Koboy Kampus dengan lagu-lagu yang bertutur tentang keseharian dan kisah cinta yang tidak picisan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline