Lihat ke Halaman Asli

Himam Miladi

TERVERIFIKASI

Penulis

Kisah Tragis di Balik Slogan Nike "Just Do It"

Diperbarui: 2 Juli 2020   23:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Slogan ikonik Nike terinspirasi dari kata-kata terakhir terpidana mati di depan regu tembak (foto: unsplash.com/@whodonelson)

Mungkin tidak ada slogan merek paling dikenal sepanjang masa selain "Just Do It". Slogan ikonik milik perusahaan pemasok keperluan olahraga ternama Nike ini sederhana hingga mudah diingat di luar kepala. 

Saking populernya, slogan "Just Do It" yang secara harfiah, berarti "Lakukan Saja" sering dijadikan inspirasi dan motivasi bagi setiap orang agar tidak menunda-nunda pekerjaan.

Tapi, tidak banyak orang yang tahu bahwa ada kisah tragis dibalik terciptanya slogan tersebut. Biasanya, slogan sebuah merek kadang diambil dari kisah-kisah sukses, atau terinspirasi dari hal-hal yang positif.

Sebaliknya, slogan "Just Do It" justru diambil dari kata-kata terakhir seorang terpidana mati yang sedang menghadapi regu tembak.

Penjualan Turun, Nike Butuh Kampanye Pemasaran yang Lebih Segar

Sejarah dibalik terciptanya slogan Nike ini berawal dari Dan Wieden, salah satu pendiri biro iklan terkenal, Wieden & Kennedy. Pada 1988, perusahaan Wieden disewa oleh Nike untuk melancarkan kampanye pemasaran mereka.

Saat itu, Nike sudah tumbuh menjadi perusahaan multinasional. Mereka juga berhasil menggaet bintang basket Michael Jordan, yang kelak sukses dengan produk ikoniknya Air Jordan.

Meski begitu, pada 1987 penjualan Nike dilaporkan turun 18 persen dan pendapatan perusahaan anjlok sebesar 40 persen. Di satu sisi, Reebok, salah satu kompetitor utama Nike dilaporkan sedang melaju kencang dan bersiap mengambil alih pangsa pasar sepatu olahraga.

Nike tentu saja tidak ingin pasar yang sudah lama dicengkeramnya diserobot oleh Reebok, maupun pesaingnya yang lain. Mereka butuh penyegaran, butuh kampanye pemasaran yang baru yang bisa mendongkrak baik target penjualan maupun imej perusahaan.

Nike kemudian mengontrak Wieden & Kennedy, salah satu biro iklan ternama yang berkantor pusat di Oregon. Oleh Dan Wieden, Nike disarankan untuk menciptakan slogan baru. Slogan dengan frasa yang pendek saja agar mudah diingat setiap orang.

Namun, menghadirkan frasa pendek dan kuat bukan pekerjaan mudah. Wieden membutuhkan sesuatu yang akan berdampak pada pembeli, memiliki daya tarik luas, dan kekuatan merek yang berkelanjutan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline