Lihat ke Halaman Asli

Himam Miladi

TERVERIFIKASI

Penulis

Setelah Lebaran, Bisakah Kita Hidup "New Normal"?

Diperbarui: 26 Mei 2020   17:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suasana salat berjamaah "new normal" di Masjid Mevlana, Berlin (Abdul Hamid Hosbas/Getty Images melalui cnn.com)

Dunia kini sedang bersiap menuju "New Normal". Banyak negara sudah mulai meringankan pembatasan sosial yang sebelumnya mereka terapkan untuk mencegah penyebaran virus corona.

Bisnis dibuka kembali, seperti juga beberapa sekolah dan kompetisi olahraga. Nadi kehidupan manusia perlahan berdenyut setelah hampir satu semester mati suri. Tapi, semuanya terlihat jauh berbeda dari yang biasa kita lakukan.

Sementara banyak dari kita masih bisa bekerja dari rumah, yang lain terpaksa kehilangan pekerjaan dan harus mencari yang baru. Dalam setiap aktivitas keseharian, kita juga terus menjaga jarak satu sama lain. Baik itu saat berbelanja, maupun di tempat ibadah.

Belum ada satu pun pihak yang bisa memastikan kapan pandemi Covid-19 ini berakhir. Selama vaksin yang tepat belum ditemukan, selama itu pula kita hidup dengan segala pembatasan.

Namun dunia kerja tidak mungkin selamanya dilakukan pembatasan. Roda perekonomian harus tetap berjalan sekalipun untuk itu kita harus hidup berdampingan dengan penyakit Covid-19.

Memberlakukan normalitas baru adalah satu-satunya pilihan yang paling realistis agar kehidupan di dunia bisa berjalan. Norma yang akan menuntun kita semua menjalani hidup berdamai dengan virus corona.

Syarat Transisi Menuju "New Normal"

WHO, selaku otoritas kesehatan dunia mengeluarkan rekomendasi ketat bagi setiap negara yang ingin menerapkan normal baru.

"Kompleksitas dan ketidakpastian ada di depan, yang berarti bahwa kita memasuki periode di mana kita mungkin perlu menyesuaikan langkah dengan cepat," kata Direktur Regional WHO untuk Eropa Henri P. Kluge dikutip dari dokumen resmi di situs WHO.

Adapun syarat menuju transisi "new normal" yang direkomendasikan WHO adalah:

1. Pemerintah bisa membuktikan bahwa transmisi virus corona sudah dikendalikan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline