Lihat ke Halaman Asli

Prima Marsudi

Indahnya menua.

Diary 26

Diperbarui: 10 September 2020   10:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Banyak orang yang hidup dalam kepura-puraan.  Pura-pura bahagia, pura-pura menderita,pura-pura  baik-baik saja, pura-pura kaya, pura-pura miskin, pura-pura pintar atau bahkan pura-pura bodoh.  Tanpa mereka sadari bahwasanya seluruh kepura-puraan itu selalu dapat dirasakan dan diketahui oleh orang lain.

Sepandai-pandainya orang dalam berpura-pura, pasti ada saja yang akan mengetahui bahwa orang tersebut sedang berpura-pura.

Penampilan dan gaya yang hedon memang mengindikasikan bahwa seseorang itu kaya, namun ketika satu tagihan hutang baik itu tagihan dari kartu kredit atau pun tagihan dari orang yang memberikan pinjaman tidak dibayar, maka predikat kaya bagi seseorang itu akan luntur dengan sendirinya.  Kepura-puraan pun akan terbongkar.

Mengaku bahagia, namun ke mana-mana sendiri dan melakukan kegiatan apa pun sendiri padahal memiliki pasangan, memiliki anak-anak itu juga indikasi bahwa kita tidak sepenuhnya bahagia.  Walaupun ukuran bahagia buat tiap orang berbeda, namun ketika hidup kita tidak sesuai dengan standar masyarakat pada umumnya, maka orang akan meragukan kebahagiaan yang kita punya. 

Jadi, menjadi diri sendiri, menghargai diri sendiri itu sangat penting buat kita.  Tidak perlu malu menunjukkan diri kita apa adanya selama hal itu tidak menggangu dan tidak merugikan orang lain.   Kebenaran memang tak selalu manis, apalagi jika kebenaran tentang diri kita yang selama ini tutupi dengan kepura-puraan tiba-tiba diungkapkan oleh orang lain, pahit pasti.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline