Lihat ke Halaman Asli

Wage Rudlof Gunarto

Penyuka tempe

Temani Aku

Diperbarui: 30 Maret 2022   01:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Embun dini hari biasanya ramah 

Kini,membakar nadi

Tak ada waktukah memperbaiki

Bila jatuh akan terus jatuh ?

Kemana sinaran mentari?

Buku ini semakin hitam 

Mengajak rindu ke sang pagi 

Walaupun tebus pekatnya fajar harus di hadapi

Ia datang ,menginjak yang masih terjerembab

Sejuta makian,tak perlu engkau duduk dan berlari

Teruslah dalam kubangan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline