Lihat ke Halaman Asli

Prama Ramadani Putranto

TERVERIFIKASI

Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Siapakah Wanita Terhebat Itu?

Diperbarui: 21 April 2021   13:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bersama Ibu Ketika Masih SD - Sumber: Dokumen Pribadi

Kesederhanaan Beliau adalah Tauladan Bagi Anak-Anaknya - Sumber: Dokumen Ajeng Mutia

Senyum Beliau adalah Kesejukan bagi Anak-anaknya - Sumber: Dokumen Ajeng Mutia 

Kesehatan dan Kebahagiaan Ibu Selalu Ada dan yang Utama dalam Setiap Doa'ku - Sumber: Dokumen Pribadi

Merenungkan dan mengamalkan hadist Nabi Muhammad SAW adalah sebuah keutamaan dan tanggung jawab. Tak terkecuali tentang bagaimana menghormati dan menghargai orang tua. Rasulullah menekankan tentang bagaimana kewajiban anak untuk senantiasa menghormati orang tua, utamanya adalah kepada sosok Ibu. Bahkan dalam suatu hadist diriwayatkan bahwsannya Rasullulah menyebut "Ibu" sebanyak tiga kali baru kemudian ayah terkait prioritas dalam mendahulukan menghormati orang tua.

Ibuku adalah Keramatku

Ya, wanita terhebat itu adalah ibu. Jelas beliaulah yang melahirkan kita dengan segenap perjuangannya. Menjaga harga diri, kehormatan, dan tanggung jawab untuk membesarkan anak-anaknya tanpa sedikit pun mengeluhkan keadaan yang menimpa. Pahit manisnya selalu dihadapi demi hembusan nafas kehidupan anak-anaknya. 

Ya, wanita terhebat itu adalah ibu yang senantiasa menyiapkan segala sesuatunya demi anak-anaknya agar dapat terus bernafas, bertumbuh, dan berkembang dengan rezeki yang halal. Hanya untuk satu harapan menjadi anak yang soleh dan solehah, bermanfaat bagi makhluk Tuhan lainnya. 

Ya, wanita terhebat itu adalah ibu, yang rela mengorbankan waktu tidurnya hanya demi menyiapkan sepiring nasi untuk sarapan anaknya setiap hari. Menyiapkan bekal makanan agar anaknya tidak kelaparan, dan rela menunggu anaknya pulang dan memastikan anaknya dalam keadaan kenyang.  Setiap malam berkomunikasi dengan Allah, meneteskan air mata penuh harapan. Mengkomunikasikan isi hati tulus terdalam dan mendoakan kebaik anak-anaknya, mendoakan anak-anaknya senantiasa dalam lindungan Allah, dan tetap dalam trek yang benar.

Ya, wanita terhebat itu adalah ibu, yang mampu menghidupi berapapun jumlah anak-anaknya dengan luar biasa. Ibu, selalu hadir ketika anak-anaknya dalam kondisi rapuh, hancur, berlinang air mata, di tengah kepalsuan hidup dunia. Beliaulah yang mendekat, mengangkat, dan membangkitkan anak-anaknya, tak peduli ketika di atas anak-anaknya melupakannya. Ikhlas tak terucap dan sabar tak terbatas, hanya dimiliki oleh seorang ibu.

Ya, wanita terhebat itu adalah ibu, yang tanpa rasa malu terus berupaya melihat senyum bahagia anak-anaknya. Meski lutut mulai lemah, kulit mulai keriput, dan nafas terengah-engah, selalu saja bangkit dan terus berikan yang terbaik demi senyum anak-anaknya. Duhai ibu, apakah aku mampu bahagiankanmu?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline