Lihat ke Halaman Asli

Daffa Andhika

Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

Kenali Tsunami dengan Komprehensif

Diperbarui: 14 Juli 2022   17:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pengertian tsunami menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral adalah rangkaian gelombang laut yang dapat bergerak dengan kecepatan hingga 900 km per jam yang diakibatkan adanya gangguan badan air, seoerti gempabumi di dasar laut, longsoran lereng, dan letusan gunung berapi bawah laut.

Sedangkan menurut bahasa, tsunami berasal dari kata "tsu" yang memiliki arti Pelabuhan dan kata "nami" yang memiliki arti gelombang laut. Hal ini menunjukkan bahwa tsunami adalah gelombang laut yang menghantam pelabuhan.

Tsunami memiliki perbedaan dengan gelombang laut biasa. Gelombang laut biasa disebabkan oleh angin, sedangkan gelombang tsuami disebabkan oleh gangguan badan air, seperti gempabumi dasar laut, longsoran lereng, maupun letusan gunung berapi bawah laut. Gelombang laut biasa hanya bergerak pada laut dalam saja, sedangkan gelombang tsunami bergerak dari dasar laut hingga permukaan air laut. 

Hal ini membuat tsunami dipengaruhi oleh kedalaman laut yang disebut sebagai wave shoaling. Wave shoaling adalah kondisi ketika tsunami akan kehilangan kecepatan ketika mendekati daratan tetapi tsunami akan memiliki tinggi gelombang yang bertambah dahsyat. 

Dan hal ini berlaku sebaliknya, ketika tsunami berada di perairan dalam, tsunami akan memiliki kecepatan yang luar biasa tetapi memiliki ketinggian gelombang yang kecil, bahkan tidak terlihat secara kasat mata.

Tsunami terjadi karena beberapa sebab, diantaranya diakibatkan oleh gempabumi, runtuhan lereng, maupun letusan gunung berapi bawah laut. Tsunami yang terjadi karena runtuhan lereng tidak memiliki gejala awal dan jauh lebih berbahaya daripada tsunami akibat gempabumi. Selain itu, tsunami yang diakibatkan oleh runtuhan lereng akan memiliki ketinggian gelombang yang dahsyat.  

Namun, berbeda dengan tsunami yang diakibatkan oleh gempabumi.  tsunami yang diakibatkan oleh gempabumi memiliki beberapa gejala awal seperti muka air yang surut, ikan menggelepar di pantai, pusat gempabumi yang berada di laut, dan magnitudo minimal gempabumi sebesar 5,0 skala richter. 

Tsunami yang diakibatkan oleh letusan gunung berapi bawah laut memiliki beberapa gejala walaupun berbeda dengan tsunami yang diakibatkan oleh gempabumi. Tsunami yang diakibatkan oleh letusan gunung berapi bawah laut memiliki gejala berupa kejadian vulkanologi yang dapat diprediksi dan dapat diantisipasi dengan sebaik mungkin.

Gunung berapi bawah laut yang sudah mengalami gejala akan Meletus akan menimbulkan gempa kecil, sehingga masyarakat dapat mengantisipasi lebih dini untuk menghindari korban berlebih.

Ketika terjadi tsunami, kita harus tanggap terhadap peringatan tsunami yang dikeluarkan oleh instansi terkait. Ketika ada peringatan dini tsunami, kita harus segera meninggalkan rumah dan segera lari ke dataran tinggi. Tsunami baru benar-benar berakhir ketika air telah surut sepenuhnya. 

Ketika kondisi dirasa aman, segera lari ke tempat-tempat pelayanan publik/bangunan pemerintahan seperti Balai Kota, Polres, Kodim, kantor BMKG, RSUD dan bangunan-bangunan pemerintahan lainnya dikarenakan pusat pengungsian dan pemberian bantuan terpusat di tempat-tempat tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline