Lihat ke Halaman Asli

Posma Siahaan

TERVERIFIKASI

Science and art

Saat Marcell Mengajari Penontonnya Menghabiskan Makan Malamnya

Diperbarui: 10 September 2018   17:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Marcell Siahaan & Band (dok.pri)

"Wah, makanannya masih ada, kenapa tidak dihabiskan?"Tanya Marcell Siahaan, penyanyi populer yang sudah sejak tahun 2003 mewarnai blantika musik Indonesia.

"Sudah kenyang, om....."Kata penonton yang masih remaja, ketika mejanya di restoran Terassa, Pancious, Sosial Market, Palembang disambangi si entertainer.

"Wah, kalau ketemu ayah saya melihat makanan bersisa begitu, pasti disuruhnya tetap dihabiskan. "Okey"?"Katanya sambil tersenyum simpatik, si penonton-pun mengangguk dan terlihat sepanjang sisa pementasan tetap "mengguyuri" (bahasa Palembang, artinya menyelesaikan perlahan-lahan) sisa makanannya mungkin sampai habis.

Iyalah, jaman saya kecil dahulu, selalu juga bapak saya, opung saya mengajari untuk menghabiskan semua makanan di piring. Butir-butir nasi yang tertinggal itu akan menangis kalau tidak dimakan.


Pertunjukan Marcell sendiri diadakan di sebuah "cafe" atau restoran yang cukup unik memanjakan pelanggannya dengan mengundang penyanyi terkenal ibu kota dan hanya dikenakan biaya makan saja, tidak ada biaya tiket menonton. Artinya kita makan di tanggal 8 September 2018 malam itu "live music-nya" Marcell. Kalau mau menonton Marcell ya pesan meja makanan. Unik juga,ya, cara "marketingnya".

Marcell membawakan beberapa buah lagu dari lagu "Candu Asmara" sampai "Saat Kau Menyapa" di penghabisan dan uniknya, dia di setiap lagu berkeliling dari meja ke meja menyapa penggemarnya, bahkan ada 3 bunga mawar merah diberikan kepada penonton wanita yang beruntung.


Lagu "firasat" yang sepertinya wajib dilantunkan setiap dia manggung, kali ini tidak dinyanyikan terakhir tetapi di tengah-tengah, supaya penggemar setianya dapat menikmati karaoke bersama dan menikmati berbagai tehnik vokal kelas tinggi yang dimiliki penyanyi berdarah Batak yang marganya Siahaan itu. Sama dengan saya, tetapi beda profesi, beda rambut, beda suara dan beda bentuk badan, tentunya.

Dari dokumentasi istri

Bagi saya pribadi, makan malam romantis dengan diiringi lagu oleh "dongan tubu" (bahasa Batak,orang yang satu marga) sekelas Marcell bersama istri tercinta merupakan kencan yang sangat berkesan, karena kami berumah tangga sudah 15 tahun dan telah dikaruniai 3 jagoan.

Dan sekali setahun, mungkin suasana mesra seperti pacaran dahulu dapat terus diulang dengan makan malam yang syahdu di restoran mahal ataupun di "warteg" dengan pengamen bersuara mirip Marcell.

Dari FB Kompal




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline