Dampak dari adanya pandemi COVID-19, membuat kegiatan yang biasa dilakukan oleh mahasiswa berupa Kuliah Kerja Nyata (KKN) mengalami sedikit perubahan. Oleh karena itu, pihak Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) Universitas Muhammadiyah Malang membuat program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) salah satunya adalah skema PMM Bhaktimu Negeri. PMM tersebut dapat dilakukan baik secara perorangan ataupun berkelompok dengan jumlah anggota paling banyak 5 orang.
Kegiatan PMM ini bertujuan untuk memberikan manfaat kepada masyarakat sesuai dengan peraturan UMM dalam melakukan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa. Seperti yang dilakukan oleh PMM Kelompok 84 dengan didampingi Dosen Pendamping Lapangan Yohana Puspitasari Wardoyo, SH.,MH, membuat program kerja salah satunya Teras Pintar bagi anak-anak Dusun Caru Ledok, Desa Pendem, Kota Batu (31/8).
Kegiatan ini dilakukan untuk mendampingi anak-anak belajar selama diberlakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Selain itu dengan adanya Teras Pintar, para orangtua merasa sangat terbantu karena sebagian besar dari mereka berprofesi sebagai petani, sehingga tidak memiliki waktu yang cukup untuk mendampingi putra-putri mereka selama PJJ. Kegiatan Teras Pintar ini dilaksanakan selama 1 bulan terhitung mulai tanggal 17 Agustus 2020 hingga tanggal 16 September 2020.
PMM Kelompok 84 yang beranggotakan lima orang ini rutin melaksanakan kegiatan Teras Pintar ini setiap hari Senin-Jumat, pukul 09:00-12:00 WIB. Diikuti oleh 20 anak di tingkat SD, khususnya kelas 1 sebanyak 6 orang, kelas 2 dan 3 10 orang dan kelas 6 sebanyak 4 orang. Ibu Rita Agus Sulistiningsih selaku Istri dari Ketua RT 25 Dusun Caru Ledok, Desa Pendem, Kota Batu mengucapkan banyak terima kasih kepada mahasiswa yang bersedia membantu dalam pendampingan belajar. Terlebih dengan kondisi pandemi seperti ini. "Sangat membantu dan meringankan peran orangtua, sebelumnya anak-anak hanya bermain dan berkeliaran," terangnya.
Kegiatan Teras Pintar bukan hanya sekadar pendampingan belajar pada anak. Namun, anggota PMM Kelompok 84 juga mengajarkan tentang sopan santun dan tata krama. Mengajar pada anak-anak butuh pendekatan yang kuat, agar mereka bisa semangat dan menganggap belajar itu menyenangkan. Biasanya pembelajaran diselingi permainan-permainan seru supaya belajar tidak terlalu membosankan.
Delta Husada selaku koordinator PMM Kelompok 84 menerangkan bahwa kebanyakan adik-adik ini kesulitan untuk belajar Matematika dan Bahasa Inggris. Lewat Teras Pintar ini, diharapkan anak-anak mulai menyukai dan lebih giat dalam belajar. "Adik-adik disini miliki kemauan belajar yang tinggi, namun perlu dukungan tenaga pengajar guru maupun orangtua," jelas mahasiswa asal Pacitan ini.
Salah satu anak yang mengikuti kegiatan Teras Pintar, Rahma Marwah Ramadhani merasa sangat senang dengan kedatangan kakak-kakak mahasiswa. Pendampingan belajar dibuat sangat seru dan menarik, hingga ia merasa sedih jika kegiatan ini akan berakhir. Ia bahkan merengek, meminta untuk lebih lama dalam mendampingi mereka belajar. Sebab, jika kegiatan PMM ini berakhir tidak ada lagi yang mengajak belajar dan bermain dalam waktu bersamaan. "Sedih kalau kakak-kakak selesai, nggak ada lagi yang ngajar," ujarnya.
Diharapkan dengan adanya Teras Pintar ini juga dapat memotivasi para orangtua, untuk tetap semangat mendampingi anak-anaknya dalam belajar ditengah kondisi pandemi COVID-19 ini yang masih belum jelas kapan berakhir. Semoga pandemi lekas berakhir, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan di sekolah seperti sedia kala.