Lihat ke Halaman Asli

Distiya Ramadhani

Salah satu Mahasiswi di Perguruan Tinggi

Bersama Karang Taruna, PMM UMM Budayakan Batik Shibori

Diperbarui: 1 Agustus 2021   14:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto bersama karang taruna dan tim PMM UMM

Di masa pandemi seperti ini bukan alasan untuk tidak produktif. Kegiatan Pengabdian Masyarakat di Desa Pesanggrahan di Kota Batu salah satu contohnya. Kegiatan tersebut meliputi pelatihan pembuatan batik shibori berbasis Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) hingga dirubah menjadi masker kain yang sangat bermanfaat di masa seperti sekarang. Tidak hanya pelatihan saja, namun juga kegiatan wirausaha yaitu penjualan masker kain dari batik yang sudah dibuat melalui e-commerce.

Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini dilakukan oleh Tim PMM Mitra Dosen dari Universitas Muhammadiyah Malang yang beranggotakan 5 orang yaitu Varicha Nur Maulida, Distiya Ramadhani, Khoirun Nisa, Syabilla Auwliyya, dan Elvi Susanti Sundari. Pesertanya berasal dari anggota Karang Taruna Desa Pesanggrahan yang berjumlah 6 orang.

Tujuan diadakannya pelatihan ini yaitu untuk meningkatkan kreativitas dan jiwa enterpreneurship Karang Taruna Desa Pesanggrahan. “Program kerja yang kami jalankan ini mengutamakan pendidikan karakter sehingga kami tidak hanya mengajarkan cara berkreativitas namun juga perihal karakter. Batik shibori masih belum banyak dikenal sehingga kami juga antusias dalam melaksanakan program kerja ini,” Jelas koordinator, Varicha Nur Maulida, Sabtu (31/07/2021)

Pelaksanaannya selama 3 hari mulai dari 31 Juli hingga 2 Agustus 2021. Penjabarannya  yaitu 1 hari secara online dan 2 hari secara offline atau tatap muka. Meliputi sosialisasi tentang apa itu batik shibori, cara pembuatan dan sosialisasi tentang e-commerce yang dilakukan secara online melalui google meet. Sedangkan kegiatan pelatihan dilakukan selama 2 hari berturut-turut dengan 6 peserta untuk menghindari kerumunan dan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Batik shibori merupakan batik jumputan di Jepang yang teknik pewarnaannya ada dua yaitu membatik dengan teknik pencelupan pada pewarna dan teknik perlindungan kain untuk membentuk suatu motif batik. Batik shibori di Indonesia juga dikenal sebagai batik celup. Prosesnya mudah, tidak membutuhkan waktu lama serta bahannya sederhana yang menjadi pertimbangan bagi peserta untuk belajar membuat batik shibori sekaligus melakukan wirausaha.

Penjemuran batik shibori

Proses mengubah kain batik menjadi masker tidak dilakukan oleh peserta sendiri. Melainkan Tim PMM telah melakukan kerjasama dengan penjahit. Nantinya setiap anggota akan memperoleh masker yang sudah dijahit untuk dijual kembali melalui e-commerce yaitu shopee. Pilihan lain penjualan adalah akun media sosial masing-masing peserta. Bisa melalui posting foto atau story di whatsapp, instagram maupun facebook.

Pelatihan berjalan lancar dan anggota karang taruna terlihat antusias serta senang dalam membuat batik. “Kami belum mengenal apa itu batik shibori sehingga kami sangat senang bisa belajar secara langsung membuat batik tersebut. Tidak hanya itu kami juga jadi lebih memahami tentang pendidikan karakter sambil membatik. Masa PPKM seperti ini kreativitas dan jiwa entrepreneurship tetap bisa meningkat,” imbuh Jihan Laili Istiqomah, salah satu peserta.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline