Lihat ke Halaman Asli

Pandji Kiansantang

"Bahagia Membahagiakan Sesama"

3 Terapi Medis "Beresiko Tinggi" yang Perlu Diwaspadai

Diperbarui: 17 Juni 2021   04:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kolase -- ilustrasi pribadi

*Pengalaman pribadiku Penulis, yang semoga menjadi pelajaran bagi yang memiliki keluarga / orangtua yang memilki penyakit serius)

Dari pengamatan Penulis dan pengalaman anggota keluarga, saya menyimpulkan 3 Terapi medis yang sebisa mungkin HARUS DIHINDARI :

 1). Suntik  Insulin untuk Diabetes Mamaku sering bilang "menyesal" mengikuti advis dokter utk suntik insulin karena diabetes. Kata dokternya itu sementara, tapi ternyata seumur hidup. Masih terbayang betapa "menderitanya" Mama ketika dirinya menyuntik  insulin. Selalu kesulitan. 

Ketika saya dirawat di RS Antam 2 tahun lalu karena Diabetes tinggi sampai 650, dokter minta saya untuk meneruskan Suntik Insulin di rumah. Tau tentang apa yg Mama alami, saya bilang "tidak" ke dokter karena saya yakin bisa menurunkan gula darah hanya dengan obat dan menjaga makanan. 

Alhamdulillah manjur. Tanteku di Australia dengan tekad kuat mampu menghentikan menyuntik insulin dan mengganti dengan obat oral. Hasilnya pada usia 75 tahun masih fit dan sehat wal afiat.

  2). Kemoterapi Kanker. Takkan terlupakan kenangan betapa menderitanya Kak Ritha yang 4-5 X dikemo karena kanker limfoma yang dideritanya. Kasian Kakak, kepalanya harus digundulin dan menahan sakit  yg amat sangat selama proses kemo. 

Walau dokter sempat  bilang bahwa kanker limfoma yang diderita Kak Ritha "sudah bersih" (disembuhkan), saya meragukannya. Kak Ritha jatuh sakit, sampai dipasang ventilator dan akhirnya wafat di ICU RSCM. 

Setelah Kak Ritha wafat, saya penasaran tentang hal ini dan banyak mencari tau dan menemukan data bahwa sejumlah ahli menyatakan  Kemoterapi itu BANYAK efek sampingnya. 

Penelitian media terkini yang independen tidak lagi merekomendasikan kemoterapi. Ada pengobatan alternatif untuk Kanker secara medis maupun pengobatan alternatif (herbal, dll). 

Satu penyesalan saya yang mendalam adalah pada awal Kak Ritha tahu bahwa ia mengidap kanker, Kak Ritha sempat telfon padaku selama 1 jam (saya saat itu sedang ikut Workshop di Bogor). 

Karena minta masukan dariku dari 2 alternatif pengobatan : medis (dengan kemoterapi sebagai konsekuensinya) dan pengobatan alternatif. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline