Lihat ke Halaman Asli

Petrus Kanisius

TERVERIFIKASI

Belajar Menulis

Ternyata Tumbuhan Ini Keluarga Dekatnya Bunga Bangkai

Diperbarui: 24 November 2016   15:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto bunga Amorphophallus paeoniifolius. Foto dok. Rudi Tabuti

Minggu lalu, seorang teman mengirimkan foto tentang tumbuhan yang ia dapat di sekitaran pekarangan rumah Jimi Aksesoris, tak jauh dari Rumah Sakit Agoes Djam, Ketapang. Untuk memastikannya, kami menggoogling. Setelah dicari infonya diketahui ternyata tumbuhan ini termasuk dalam keluarga dekatnya bunga bangkai.

Tidak biasa,  itu istimewanya. Karena tumbuhan ini jarang-jarang dijumpai  di tempat di perkotaan atau di belakang pekarangan rumah. Mengingat tumbuhan ini lebih sering tumbuh di wilayah yang lembab.

Aroma bau busuk  dari bunganya dari tumbuhan ini yang sedang mekar pun cukup tajam tercium, demikian kira-kira menurut penuturan Rudi Tabuti yang secara langsung berjumpa dengan tumbuhan dengan nama Amorphophallus paeoniifolius. Lebih lanjut, menurut Rudi, tumbuhan tersebut tingginya kurang lebih 60 cm dan lebarnya kurang lebih 40 cm.

Beberapa teman-teman pun berkesempatan untuk mengabadikan foto dari tumbuhan yang sedang berbunga ini, salah satunya Terri Breeden. Ia mengatakan, ia tidak menolak untuk berbagi keindahan dari foto bunga ini.

Terri Breeden berfoto bersama bunga Amorphophallus paeoniifolius. Foto dok. Terri

Di Indonesia tumbuhan ini dikenal dengan nama Suweg. Adapun dalam bahasa lainnya disebut elephant foot yam atau stink lily (bahasa Inggris), teve (bahasa Tonga), jimmikand, suran, chenna, ol (bahasa Bengal), serta oluo (bahasa Odia), bahan bacaan; sumber dari wikipedia.

Ternyata oh ternyata, tumbuhan ini termasuk tumbuhan yang jarang dijumpai, karena tumbuhan ini masa berbunganya lama. Tumbuhan ini juga termasuk tumbuhan terna. Disebut terna karena tumbuhan ini memiliki batangnya lunak sebab tidak membentuk kayu, (sumber wikipedia) dan dianggap tumbuhan yang tumbuhnya tahunan (dwi musim) karena dua fase; fase vegetatip dan fase generatif. 

Fase vegetatif, terjadi pada perkembangan akar,daun dan batang baru,terutama saat awal pertumbuhan atau setelah masa berbunga atau berbuah. Pada fase ini terjadi tiga proses penting, yakni pembelahan sel, perpanjangan sel, dan tahap pertama dari diferensiasi sel. Sedangkan fase generatif (fase reproduktif terjdi pada pembentukan dan perkembangan kuncup-kuncup bunga,bunga,buah dan biji. Dapat juga terjadi pada pembesaran dan pendewasaan struktur penyimpanan makanan, akar-akar dan batang yang berdaging.

Proses penting yang berlangsung pada fase generatif meliputi pembuahan sel-sel yang secara relatif berjumlah sedikit; pendewasaan jaringan; penebalan serabut-serabut; pembentukan hormone untuk perkembangan kuncup bunga,bunga,buah dan biji; perkembangan alat-alat penyimpanan; dan pembentukan koloid-koloid hidrofilik/koloid yang dapat menahan air. (Sumber bacaan, Gerbang Pertanian).

Foto bunga Amorphophallus paeoniifolius. Foto dok. Terri

Pada fase generatif inilah biasanya bunga akan mekar dan mengeluarkan bau busuk yang mengundang lalat untuk mengerumuni yang tentunya juga sangat membantu penyerbukan. Tumbuhan ini termasuk tumbuhan yang waktu berbunganya satu kali dalam empat tahun.

Adapun sebabaran dari tumbuhan ini  terdapat di Asia Tenggara, seperti di Indonesia (Jawa, Sumatera, Kalimantan), Malaysia dan India (bagian selatan).

Petrus Kanisius-Yayasan Palung




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline