Lihat ke Halaman Asli

Subhan Riyadi

TERVERIFIKASI

Abdi Negara Citizen Jurnalis

Es Poteng Lame Kayu, Kudapan Khas Makassar Tak Lekang Dimakan Waktu

Diperbarui: 30 Juni 2019   10:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Daeng Narang (penjual es poteng)/dok.IST

Meski era terus berganti, keberadaan Es'Poteng Lame Kayu' kudapan legendaris khas Makassar  ini ternyata tetap bertahan dan tak lekang dimakan waktu, setia menani pelanggannya dari dulu hingga sekarang.

Siang terik membakar jalanan di salah satu sudut perumahan di Kota Makassar, udara siang begitu menyengat kulit hingga menusuk pori-pori, dampaknya membuat tubuh gerah, apalagi memasuki bulan Juni-Juli  mendekati musim pancaroba dari musim penghujan ke musim kemarau. Sabtu (29/6/2019).

Dari kejauhan tampak sosok seorang penjual dengan klintingan Es  yang memakai kendaraan sepeda motor, suara klintingan Es sang penjual poteng Lame kayu ini mengingatkan kita dikala Lonceng TK jaman dahulu sewaktu kita kecil, lonceng tersebut menandakan waktu keluar main ataupun pulang kerja. Yang jelas bukan "lonceng kematian."

Lonceng Es Poteng/dok.IST

Umumnya  dahulu Penjual Es Poteng menjajakan dagangannya menggunakan sepeda kumbang. Di bagian belakang sepeda ditempatkan sebuah kotak kayu berpenutup yang berisi sepotong es balok dan beberapa botol sirup rapi berjejer mengundang selera. 

Di bagian depan sepeda tergantung ember plastik  bermuatan Tape Ubi kayu yang ditutupi dengan lembaran daun pisang untuk menjaga kondisi Poteng tetap prima.

Di zaman milenial sekarang ini sosok Penjual Es Tape Ubi Kayu atau dalam istilah khas Makassar dikenal 'Poteng Lame Kayu' sudah jarang menggunakan Sepeda Pancal seperti Penjual jaman dahulu. Kemungkinan faktor praktis dan hemat tenaga, akhirnya mereka telah beralih ke mode transportasi mesin motor.

Serut es batu/dok.IST

Bahan baku poteng Lame kayu, di kalangan masyarakat Sulawesi Selatan, ada dikenal istilah "Ubi Mentega", yaitu jenis ubi yang dikenali setelah dimasak, dan rasanya gurih. Biasanya menjadi pilihan untuk dibuat Poteng atau tape ubi.

Menurut pemahaman orang jika menyebut tape, maka yang dimaksud adalah ketan atau beras ketan yang difermentasi.

Padahal yang sebenarnya Bahan-bahan sumber pati, seperti ubi kayu, ubi jalar, dan ketan dengan melibatkan ragi dalam proses pembuatannya maka disebut Tape.

Yang kita nikmati sekarang ini dari bahan ubi kayu disebut Tape Ubi Kayu atau Poteng. Untuk membuat Poteng caranya sangat mudah, Ubi mentega merupakan bahan dasarnya, jika ukurannya terlalu besar maka biasanya dipotong-potong kecil sebelum direbus selama satu jam. Setelah masak, terlihat empuk, lalu didinginkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline