Lihat ke Halaman Asli

Subhan Riyadi

TERVERIFIKASI

Abdi Negara Citizen Jurnalis

Selain Bersih, Sholat Eid di Masjid Al Istiqomah Citra Land Bebas Sampah Koran

Diperbarui: 5 Juni 2019   19:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain Bersih, Sholat idul Fitri di Masjid Al Istiqomah Citra Land Bebas dari Sampah Koran/dok.IST

Pagi ini mendung menggelayut diatas Langit lapangan Masjid Al Istiqomah Citra Land Celebes, meski demikian tidak mengurangi niat dan semangat para jamaah untuk mendirikan sholat Idul Fitri.
Idul Fitri 1440 H yang Tahun ini bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Rabu (5/6/2019).

Pengurus Masjid Istiqomah CitraLand beserta para pengurus lainnya serta dihadiri oleh masyarakat Citraland Hertasning dan sekitarnya melaksanakan Sholat Idul Fitri di Lapangan Masjid Al Istiqomah lebih kurang seluas 1 Hektar.

Masjid Al Istiqomah/dok.IST

Sebagaimana diketahui Masjid Al Istiqomah ini beberapa kali mendatangkan para Hafidz  dan Mubaligh Internasional dan Nasional diantaranya Muzammil Hasballah, Muh Fakhrurrazi Anshar, Imam Besar Masjid Canberra Australia dll.

Begitu memasuki lokasi sholat suasana asri memanjakan para jamaah sholat idul Fitri. Hamparan terpal karpet berwarna biru  yang disiapkan panitia, seolah mengaburkan  Koran-koran bekas pengalas sholat dimana pemandangan lazimnya ditemui ketika selesai melaksanakan Sholat Idul Fitri.

Suasana Masjid Al Istiqomah/dok.IST

Lokasinya begitu bersih membuat nilai ibadah kian bertambah dalam mendirikan Sholat Idul Fitri 1440 H. Kemudian usai sholat dlanjutkan ceramah Idul Fitri oleh  Dr.Muh Daming, K .M.Ag, membawakan judul  Khotbah "Tiga Macam Dimensi Kesucian Perspektif Al Qur'an" dengan tema Betapa Pentingnya kebersihan (Al-Tazkiyah), Metode meraih kesucian, Permasalahan.

Pentingnya kebersihan (al-Tazkiyah). Sudah menjadi pemandangan setiap hari kita saksikan adanya mobil pengangkut sampah. Oleh wali kota Makassar dinamai mobil "TANGKASA'TA". Agar tercipta kondisi bebas dari (RANTASA'). Islam memperpenalkan tiga macam rantasa (kotoran) dan dalam  saat  yang sama menuntut kaum muslimin untuk menghindarkan diri atau membuang tiga macam rantasa itu dari diri mereka masing-masing.

Bertolak dari kebersihan lingkungan maka kebersihan sekaligus meraih fitrah kesucian jauh lebih penting, dalam hal ini al-Qur'an memberi tiga macam  katagori 'rantasa' sebagai masalah yang jika ditinggalkan menjadi solusi mengatasi "rantasa" secara tuntas. Tiga macam rantasa (kotoran itu) meliputi:

A. Menghilangkan rantasa/kotoran dari anggota badan pakaian dan lingkungan tempat tinggal dari kotoran berupa najis yang disebut dengan bersih dari "najsen".

B. Menghilangkan rantasa/kotoran jiwa dari kemusyrikan karena ia dapat mengkroposkan "Aqidah" dan "Ketauhidan". Kotoran  jiwa itulah yang suburkan kekafiran, kemunafikan, kefasikan, kezaliman, kebohongan, cinta dunia berlebih-lebihan,  penipuan keangkuhan dan lain-lainnya, yang oleh al-Qur'an dinamai dengan "rijzen" (lihat QS al-Muddassir/74:5).

C. Menghilangkan rantasa/kotoran berkaitan dengan "praktek-praktek mencapai tujuan" dengan cara menipu  atau akal-akalan, rantara macam ketiga ini namanya "rijsen". (lihat QS  al-An'am/6:125).

Korupsi, mencuri, membunuh dan lain sebagainya, haram berkaitan dengan cara dan tujuan. Kaidah ushul mengatakan "ma haruma akhzuhu haruma isti'maluhu" sesuatu  yang diperoleh dari cara yang haram, haram pula menggunakannya.
Rumus sosial Islam  adalah:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline