Lihat ke Halaman Asli

Subhan Riyadi

TERVERIFIKASI

Abdi Negara Citizen Jurnalis

Bangunan Fenomenal Benteng Pendem Sisakan Puing Sejarah

Diperbarui: 5 Februari 2019   08:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok.pribadi


(Bangunan Fenomenal Benteng Pendem Sisakan Puing Bersejarah/dokpri).

Kemegahan bangunan Benteng peninggalan kolonial Belanda dibawah kendali Van Den Bosch, merupakan salah satu tempat situs budaya yang terdapat di Kabupaten Ngawi selain Museum Trinil, dimana keberadaan Benteng ini masih membutuhkan uluran tangan Pemerintah baik Pusat maupun Daerah setempat, ini penting lantaran bangunan tua tersebut hanya menyisakan puing-puing bersejarah.

bentengpendhem-5c58dd89c112fe6310124133.jpg

(Gerbang depan Benteng Pendhem/dokpri)

Selain sebagai tempat menuntut ilmu, rasanya tak mungkin saya melupakan kabupaten yang telah banyak menempa diri saya sedari kecil hingga remaja dengan penuh keramahan masyarakat Kabupaten/Kota Ngawi, Jawa Timur. Hal ini diimbangi akan kecantikan gadis-gadis asal Ngawi.

Kedatangan saya ke Ngawi kali ini untuk ambil cuti tahunan sekaligus menepati janji kepada anak pertama dan kedua yang akan memasuki bangku kuliah, niatan ini baru terlaksana usai urusan perlengkapan kuliah anak kelar dilain sisi sejenak melupakan rutinitas pekerjaan sekaligus memperkenalkan anak-anak kepada kakek neneknya.

pilarbenteng-5c58dde86ddcae3e7d699063.jpg

(Pilar-pilar benteng yang merapuh/dokpri).

Kabupaten Ngawi sudah tidak asing lagi, sedari Sekolah Tingkat Dasar hingga tamat Sekolah Tingkat Pertama menghabiskan waktu di Kabupaten Ngawi ini.

Satu-satunya yang mengalami perubahan di Ngawi adalah tergerusnya keberadaan sepeda pancal atau onthel, dimana dulu aktivitas mengayuh sepeda begitu mudah ditemui. Keadaan seperti ini yang tidak saya jumpai di era kehidupan digital ini, serta sentuhan infrastruktur jalan dan bangunan membuat Ngawi kian ramai. Keberadaan keberadaan kendaraan roda dua maupun roda empat menggeser keberadaan sarana transportasi konvensional, selain itu kendaraan-kendaraan bermesin ini bagi masyarakat Ngawi simbol kemakmuran.

Berkat kemajuan jaman, masyarakat yang tadinya tidak mengenal  smartphone, kini mulai akrab memanjakan jari-jemari masyarakat Ngawi, dimana kehidupannya bercocok tanam padi di sawah, dimana keahlian ini satu-satunya sarana penunjang kehidupan sehari-hari selain pekerjaan lain yang lebih menjanjikan.

benteng-5c58dea912ae9404610dfc44.jpg

(Bagian tengah Benteng Pendhem, menjadi lokasi favorit remaja berswa foto/dokpri)

Sedikit mengulas nama kabupaten yang diambil dari bahasa Sansekerta 'awi' yang artinya bambu. Cukup diakui, pesatnya perkembangan jaman turut mempengaruhi gaya hidup masyarakat Ngawi. Memang, tidak semua tradisi turun temurun itu tergerus jaman, itupun jumlahnya hanya hitungan jari.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline