Lihat ke Halaman Asli

pintukata

Menulis Bebas.

"Hanna", Selesai!

Diperbarui: 2 Desember 2021   12:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Perjalanan Hanna diakhiri dengan sangat epic. Dalam seriesnya season 4 dipecah dalam enam episodes, ia berhasil membokar kedok proyek ilegal Utrax. Hebohnya lagi, pimpinan dari perusahaan gelap tersebut adalah ayah dari Marrisa, mantan agen CIA yang membantu Hanna merusak Utrax dari dalam. Marrisa dan ayahnya memiliki pengalaman yang kelam. Ia sangat dibenci oleh ayahnya sejak kecil, sebab kelakukannya yang sering membelot.

Perjalanan Hanna pun cukup halus, di episode pertama. Kita melihat kembalinya dia ke Meadows, tempat di mana anak-anak remaja, termasuk Hanna pernah keluar masuk, dilatih tangguh, militeristik, dan brainwashing untuk tak segan membunuh orang lain yang disinyalir mengganggu proyek itu.

Alih-alih harapan pada Hanna bergabung dengan Utrax. Ternyata, dia tak bisa ditipu. Kembalinya malah membawa malapetaka bagi proyek yang segera diaktifkan. Diam-diam Hanna mengetahui daftar nama-nama siapa saja yang menjadi bidikan. Usia target cukup relatif muda, dengan latar belakang politik yang progresif. Ada beberapa yang mendukung pembebasan, kesejahteraan, dan demokrasi seperti Abbas. Yang di pertengehan cerita, Hanna dan dia menjalin hubungan cinta, meski selanjutnya dalam persembunyiannya dari Utrax ia didapati telah beristri dan memiliki putri bernama Nadiya. Tetapi bukan berarti cinta Hanna pupus.

Ada dialog yang cukup menjadi perhatian bagiku. Saat Hanna mengatakan bahwa kenapa Abbas tidak memberitahunya kalau dia telah berkeluarga. Lantas Abbas menepis, sebenarnya dia ingin mengabari Hanna. Sebab ketakutan yang menyelimuti dan keadaannya yang masih dalam bahaya, dia tidak berani untuk berkomunikasi dengan Hanna.

Lalu, Abbas meneruskan, apakah ini akan membuat cintamu pudar kepadaku saat kau telah mengetahuiku telah punya anak. Oh ya, Abbas dan istrinya bercerai karena suatu masalah. Dan Hanna pun menjawab tegas, aku tetap memilih mencintaimu, tapi lihatlah anakmu, apakah dia memilih? Apakah dia memilih untuk hidup?

Pertanyaan yang cukup filosofis, dan percakapan tersebut usai sembari Abbas berjalan memanggil Nadiya. Sebenarnya, Hanna cukup trauma dengan anak kecil, sebab dia telah menjalani hidup sedari bayi yang begitu kompleks. Ia hidup untuk bertarung, dan dilahirkan untuk melawan. Kata-kata yang ia ingat dari ayahnya, Erik, kau harus bisa bersembunyi melindungi diri, kalau tidak lawanlah mereka.  

Ada masa di mana Hanna semoat putus asa menjalani hidupnya, dia cukup lelah, dan tak ingin terus menerus dalam pelarian dan pertarungan. Tapi juga sebaliknya, dia berjanji pada Marrisa, anak dari pimpinan perusahaan Utrax itu. Bahwa saat dia menemui bos besar itu, dia tak segan-segan ingin menggilas tubuhnya, membunuhnya. Sebab dia memiliki dendam cukup besar!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline