Lihat ke Halaman Asli

Pinasty

Mahasiswi (21107030022) Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Kerap Dilakukan Tanpa Disadari, Yuk Ketahui Apa Itu "Phubbing"

Diperbarui: 1 Juni 2022   12:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Pexels

Sekalian pernah melakukan phubbing atau malah pernah menjadi korbannya? Di sini aku mau ngasih tahu bahwa banyak orang yang secara tidak sadar bahwa dia telah melakukan phubbing, ada juga orang yang telah sadar akan phubbing menganggap hal yang sepele dan biasa terhadap hal tersebut. Perlu diketahui bahwa sebenarnya phubbing dampak negatif terkait hubungan seseorang dengan orang lain. Itu jangan sampai anda terjerumus ke dalam phubbing nantinya akan menjadi kebiasaan anda.

Apakah anda pernah mendengar dan mengenali Apa sih itu phubbing? Phubbing yaitu perilaku seseorang ketika sedang bertemu secara langsung, namun orang itu selalu lebih fokus pada handphone dari pada orang lain yakni orang yang sedang berhadapan langsung dengannya. Walaupun sebenarnya Fenomena tersebut kerap sekali terjadi dalam hubungan manusia, namun tidak menimbulkan masalah besar. Akan tetapi berdasarkan penelitian, bahwasannya phubbing ini dapat merusak kepribadian diri anda, yakni kesehatan mental, namun juga dapat merusak pada hubungan anda dengan orang lain.

Anda pasti pernah mengalami hal seperti ini, ketika anda secara langsung bertemu dengan teman anda, yang mana teman anda mengajak berbicara anda, namun ia justru malah lebih memperhatikan handphonenya dari pada diri anda sendiri. Walaupun dia tetap mendengarkan perkataan anda, memberikan respon terhadap anda, namun tetap saja hal tersebut kurang sesuai dalam etika atas ketidaksopanan. Hal tersebut biasa dikatakan sebagai penghinaan terhadap orang yang sudah diabaikan, sehingga andalah yang menjadi korbannya. 

Hal tersebut merupakan sebuah perilaku yang dianggap tidak sopan dan kurang tepat atau antisosial, karena membuat seseorang merasa ditolak, diabaikan maupun membuat seseorang merasa tidak penting dan dapat melukai perasaannya. Fenomena dan tindakan seperti itulah yang disebut sebagai phubbing yakni penghinaan melalui ponsel atau handphone. 

Sedangkan menurut Healthline dalam laman theAsianparent menjelaskan bahwasanya phubbing ini merupakan jenis tindakan yang menghina orang yang diajak berinteraksi secara langsung tatap muka, namun dengan terfokus perhatian kepada ponsel disaat bersamaan tidak terfokus pada orang lawan bicara, istilah mengenai phubbing ini pertama kali dicetuskan dan mulai muncul pada Mei 2012 di sebuah biro iklan Australia yang menggambarkan kasus atau fenomena yang ada dan berkembang dari manusia-manusia dengan mengabaikan teman, saudara, keluarga, pacar sehingga lebih terfokus pada handphone, padahal mereka yakni lawan bicaranya berada tepat dihadapan, sehingga istilah-istilah tersebut dikampanyekan yakni Stop Phubbing yang kemudian ramai-ramai diperbincangkan.

Masalahnya phubbing disini kerap mengganggu akan kemampuan seseorang untuk hadir maupun terlihat dengan orang disekitarnya dan fenomena tersebut sangat membuat tidak nyaman dan merasa terganggu bagi orang yang menghadapi situasinya. Dikutip dari laman theAsianparent menuliskan bahwasannya, menurut penulis yaitu Juhyung Sun dari sebuah Universitas of Oklahoma tempatnya di Norman, As banyak mayoritas orang yang mempunyai kecemasan akan rasa sosial yang tinggi atau kerap disebut depretyang berlebih karena akibat kecanduan smartphone. 

Disisi lain, berdasarkan hasil studi menunjukkan bahwa dengan semakin sering dan seriusnya seseorang mengalami kecemasan sosial atau disebut depresi, maka penyebabnya akan semakin besar seseorang akan menghindari interaksi tatap muka.

Lalu apa yang menjadi tanda-tanda bahwa seseorang mengalami phubbing ?

Berikut beberapa tanda-tanda orang yang sudah terjerumus kedalam situasi phubbing:

Pertama yakni seseorang yang selalu terfokus pada ponselnya atau tidak bisa lepas dari genggaman ponsel, tanpa mempedulikan fenomena sekitar atau orang sekitar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline