Lihat ke Halaman Asli

Pical Gadi

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

[Basalto Terakhir] Bola Api

Diperbarui: 30 Maret 2016   07:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ilustrasi gambar dari: www.youtube.com"][/caption]

Cerita sebelumnya: [Basalto Terakhir] Putri Tidur

 

~Tujuh hari sebelumnya~

Dua orang penyihir berilmu tinggi sedang menyusuri lorong-lorong bawah tanah dengan hati-hati. Keduanya mengenakan mantel sutra yang tudungnya memayungi kepala mereka.

Selangkah di depan, ada bola api kecil yang melayang mengikuti irama langkah mereka. Cahaya bola api itu jadi suluh yang menerangi jalan-jalan lorong yang gelap dan sempit.

Hawa di bawah permukaan tanah begitu lembab. Hanya sedikit udara tersisa, sehingga lumut dan jamur pun enggan beranak pinak pada dinding-dinding lorong. Sementara itu, lantai lorong dipenuhi serakan kulit-kulit serangga bawah tanah. Ada juga tulang belulang tikus yang mungkin mati kelaparan.

Pemandangan tak sedap itu tidak menyurutkan langkah kedua penyihir.

Beberapa kali mereka bertemu lorong yang bercabang. Tetapi penyihir pertama yang berjalan di depan, menentukan pilihan setelah menelusuri garis-garis sebuah peta tua di tangannya dengan ujung kukunya yang panjang menghitam.

Sambil terus melangkah, mereka juga membersihkan perisai-perisai sihir yang bertebaran di sepanjang jalan dengan mantra-mantra penangkal.

Perisai sihir dipasang penyihir sebagai peringatan terhadap mereka yang mencoba menerobos. Biasa dibuat pada jalan-jalan rahasia atau tempat-tempat terlarang. Seandainya keduanya bukan penyihir berilmu tinggi, beberapa perisai sihir itu pasti sudah melukai mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline