Lihat ke Halaman Asli

Hedonisme Remaja: Gaya Hidup yang Berbahaya atau Kenikmatan yang Terukur?

Diperbarui: 24 Maret 2023   06:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Hedonisme adalah suatu filosofi yang mengedepankan pencapaian kenikmatan dan kesenangan hidup sebagai tujuan utama. Dalam konteks remaja, hedonisme menjadi gaya hidup yang mengejar kepuasan instan dan kesenangan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti kegiatan sosial, hiburan, makanan, minuman, dan sebagainya.

Menurut Arief Budiman, hedonisme adalah suatu pandangan hidup yang mengutamakan kesenangan dan kenikmatan sebagai tujuan utama, tanpa memperhatikan nilai-nilai moral atau sosial. Hal ini dapat berdampak negatif terhadap kebudayaan bangsa, karena mengarah pada individualisme dan konsumtif (Budiman, 2009). Hedonisme menjadi doktrin yang menekankan pada kesenangan sebagai tujuan utama hidup. Gaya hidup hedonistik, didasarkan pada mencari kesenangan dan kenikmatan dalam segala sesuatu.

Remaja, yang dikenal sebagai kelompok yang suka bersenang-senang, sering kali terlihat terlibat dalam gaya hidup hedonistik. Namun, apakah hal itu baik atau buruk bagi mereka?  Ada dua sudut pandang yang berbeda terkait dengan gaya hidup hedonistik remaja. Sebagian orang berpendapat bahwa ini adalah perilaku yang berbahaya dan akan membawa dampak buruk pada kehidupan mereka. Sementara itu, yang lain percaya bahwa hedonisme dapat menjadi kenikmatan yang terukur dan tidak berbahaya selama dilakukan dengan bijak. Sehingga muncul pertanyaan apakah hedonisme remaja merupakan gaya hidup yang berbahaya atau kenikmatan yang terukur?

 Pertama-tama, kita akan membahas sudut pandang yang menentang gaya hidup hedonistik remaja. Kelompok ini menganggap bahwa mencari kesenangan di atas segalanya dapat membawa dampak buruk pada kesehatan mental dan fisik remaja. Terlalu fokus pada kesenangan dapat memengaruhi kemampuan remaja untuk mengatasi tantangan dan frustrasi dalam hidup mereka. Selain itu, penyalahgunaan narkoba dan alkohol seringkali terkait dengan gaya hidup hedonistik, yang dapat menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki pada tubuh dan otak remaja. 

Hedonisme remaja adalah gaya hidup yang mencari kepuasan dari kesenangan yang bersifat sementara. Remaja sering kali dianggap sebagai kelompok yang paling rentan terhadap gaya hidup ini, di mana mereka cenderung memprioritaskan kenikmatan dan kesenangan sekarang daripada memikirkan konsekuensi jangka panjang yang mungkin timbul dari tindakan mereka.  Hedonisme remaja juga bisa menjadi gaya hidup yang berbahaya. Remaja yang terlalu fokus pada pencapaian kenikmatan dan kesenangan hidup bisa melupakan tanggung jawab mereka, seperti tugas sekolah, kegiatan sosial yang positif, dan hubungan interpersonal yang sehat. Selain itu, hedonisme remaja juga bisa berpotensi menimbulkan perilaku merugikan kesehatan, seperti konsumsi alkohol, narkoba, dan kecanduan teknologi. 

Di sisi lain, hedonisme remaja juga bisa menjadi kenikmatan yang terukur. Remaja perlu mengalami kenikmatan hidup sebagai bagian dari pengalaman dan perkembangan mereka. Mereka juga membutuhkan kesempatan untuk bersenang-senang dan mengeksplorasi minat dan bakat mereka. Selama hal ini dilakukan dengan bijak dan seimbang, hedonisme remaja bisa menjadi cara yang sehat untuk menikmati hidup.  Bagaimana cara membedakan hedonisme remaja yang berbahaya dengan hedonisme remaja yang sehat? Pertama, remaja harus memperhatikan tanggung jawab mereka dan tidak melupakan tugas dan kewajiban mereka. Kedua, remaja harus membatasi diri dalam mengonsumsi alkohol, narkoba, atau kecanduan teknologi. Ketiga, remaja harus memprioritaskan hubungan interpersonal yang sehat dan menghindari perilaku yang merugikan diri sendiri dan orang lain. 

Dalam kesimpulannya, hedonisme remaja dapat menjadi perilaku berbahaya atau tidak tergantung pada jenis perilaku hedonistik yang dilakukan. Remaja harus berhati-hati dan tidak terlalu terlibat dalam perilaku hedonistik yang merugikan dirinya sendiri atau orang lain. Namun, pada saat yang sama, mereka juga perlu memperhatikan kebahagiaan dan kesejahteraan mental mereka. Terkadang, hidup sehat bukan hanya tentang tidak melakukan sesuatu yang merugikan, tetapi juga tentang mengejar kebahagiaan.

DAFTAR PUSTAKA

Budiman, A. (2009). Budaya Hedonisme dan Kebudayaan Bangsa. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline