Lihat ke Halaman Asli

Dodi Mawardi

TERVERIFIKASI

Penulis, Writerpreneur, Pendidik, Pembicara

Nenek 72 Tahun Pun Jadi Generasi Simpel

Diperbarui: 23 September 2019   09:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: tangkapan layar aplikasi BCA Mobile

"Tolong isi rekening BCA ibu ya!" ujarnya ketika saya hendak keluar rumah. Saya sudah paham, beliau meminta saya untuk memindahkan uang di rekening pada bank pelat merah tempat penampungan uang pensiun, ke rekening BCA-nya. Rutin setiap bulan. Lewat BCA Mobile-lah, ibu mertua yang sudah berusia 72 tahun itu, kemudian bertransaksi, tanpa beranjak dari kamarnya. Macam-macam, mulai dari transfer, sampai belanja daring (online). 

Tampaknya, meski sudah nenek-nenek, beliau melek IT dan masuk kategori generasi simpel BCA. Beliau memang tidak mau ribet dengan urusan bank, termasuk kartu, ATM, dan kantor cabang. Semuanya mau dibikin simpel. Teknologi BCA memang simpel dan jarang sekali bermasalah. 

Sejak saya menggunakan seluruh teknologi keuangan BCA belasan tahun silam, sampai sekarang tak pernah mengalami gangguan. Ibu mertua pun demikian. Beliau tampak nyaman dan tak pernah komplain dengan BCA mobile-nya. 

Sebagai orang yang lebih muda, saya tak boleh kalah dari ibu mertua untuk urusan perbankan. Masa nenek 72 tahun masih semangat melakukan transaksi perbankan secara online, sedangkan saya yang lebih muda tidak? Begitu pun istri dan anak-anak. 

Kami semua menjadi terbiasa melakukan segala transaksi secara mobile dan online. Untuk urusan perbankan, pilihan utama memang BCA. Mulai dari ATM, sms banking (dulu), internet banking, sampai mobile banking (dengan aplikasi terbaru).

Zero Mistake

Saya cukup intens mengikuti perkembangan penggunaan IT oleh BCA. Tak berlebihan jika saya katakan bank swasta terbesar di Indonesia ini, yang terdepan dalam urusan IT. Jauh sebelum perbankan lain melakukannya. 

Hebatnya, IT mereka jarang sekali mengalami gangguan. Kadang dalam hati bertanya-tanya, "Kok bisa ya?" Bagaimana pun, prinsip zero mistake memang harus menjadi patokan dalam bisnis era digital ini. Apalagi di bidang keuangan. Namun, prinsip tersebut tetap tak mungkin bisa 100% mulus. Di sejumlah perusahaan lain, kesalahan masih tetap terjadi.

Saya mulai dengan ATM. Sejak 1999 sampai sekarang, belum pernah sekali pun saya mengalami gangguan ATM BCA. Sebentar saya ingat-ingat lagi ya...  Tak ada. Sedangkan pada bank lain yang belakangan saya miliki (kebetulan pelat merah), sudah berkali-kali mengalami gangguan. Tak jarang, sejumlah ATM yang berderetan di beberapa tempat, semuanya mengalami gangguan. Padahal bank tersebut investasi sangat besar di bidang IT.

Pun demikian sms banking (mobile banking era awal). Saya terbiasa melakukan transaksi transfer dan pembayaran tagihan melalui HP jadul (belum smartphone). Semua lancar, kecuali karena jaringan selulernya yang bermasalah. Urusan perbankannya tetap aman. 

Ketika berkembang ke internet banking, saya pun langsung memanfaatkannya termasuk menggunakan token. Lagi-lagi tak pernah sekali pun mengalami masalah berarti. Lancar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline