Biasanya saat lebaran, anak-anak dapat uang dari paman, bulik, simbah dan keluarga lainnya terutama saat sungkeman, silaturokhim mendapatkan berkah.
Anak jadi gembira, yang biasanya uang puluhan, atau ratusan ribu, namun era digitalisasi, anak mendapatkan voucher belanja, sebuah cara transfer non tunai yang diberikan, ada makna yang bisa diartikan secara eksplisit, yakni mereka harus belajar tentang ilmu teknologi dimana mereka akan mendatangi toko modern tersebut dan berbelanja sesuai dengan nilai voucher tersebut.
Tentunya pemberi voucher sudah melunasi atau membeli paket voucer belanja, apakah bisa untuk membeli pulsa atau kuota, tentunya bisa, bahkan bisa untuk bayar pulsa listrik token.
Anak-anak juga bisa menukarkan voucher tersebut berupa minuman dingin ataupun roti yang ada di toko modern tersebut, bahkan kalau mau dibelikan sikat gigi atau pasta gigi bisa, biar giginya semakin kinclong.
Anak bisa bergembira dengan voucher, secara edukasi mereka diajari untuk mendatangi sebuah pesan komunikasi yakni pesan tersampaikan, ada media dan bisa ditukar barang. Komunikasi ini memberikan edukasi anak tidak dikasih uang langsung, tapi anak bisa menikmati voucher belanja kapanpun dan dimanapun.