Lihat ke Halaman Asli

bahrul ulum

TERVERIFIKASI

Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Posyandu Itu Garda Depan Kesehatan Warga

Diperbarui: 17 November 2020   18:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penimbangan Bayi (Dok Puskesmas Banjarharjo)

Aktifkan posyandu di level RW, pastinya sangat bagus bagi tumbuh kembang anak. Ini adalah hak dasar bagi anak yakni mendapatkan pelayanan terbaik selama masih berada di kandungan, menyusui, baduta, batita, Balita, termasuk kesehatan ibunya. 

Sangat jarang seorang ibu yang membawa bayi atau ibu hamil ditemani sama ayahnya atau suaminya saat mau berangkat ke posyandu, rata-rata ya berangkat bersama dengan ibu-ibu yang lain, janjian lalu berjalan bersama-sama.

Saat pulang pun jarang suaminya bertanya, bagaimana kesehatan bayi dan kesehatan ibunya, jika ibunya bilang baik dan sehat, tanpa ada penjelasan detailpun, sang suami hanya pasrah dan tidak merasa bersalah. Apalagi suruh menghafalkan kapan jadwal imunisasi pada anaknya, maka jarang suami yang hafal apa saja jenis imunisasi dan apa manfaatnya jika anak sudah diimunisasi.

Pengukuran Tinggi badan (Dok Puskesmas Banjarharjo)

Saat anaknya BBLR pun terkadang yang bingung adalah istrinya, bukan suaminya, apalagi jika suaminya bekerja di sawah atau sebagai buruh bangunan atau pekerja kasar, asalkan ibu dan anaknya datang ke posyandu maka dianggap sudah bagus, bahwa kesehatan ibu dan bayinya itu sudah diperiksa rutin D/S di posyandu, dan sudah ketemu bidan yang memastikan kesehatan bumil, busui dan bayinya.

Betapa pentingnya pengetahuan seorang ayah dan ibu untuk gizi, untuk kesehatan lingkungan dan ragam persoalan kesehatan ibu dan anak. Bahkan Memastikan Air susu ibunya diberikan kepada sang buah hati saat baru melahirkan hingga 6 bulan kadang tergoda dengan susu formula. 

Sepertinya perlu ada informasi kepada sang Ayah atau Simbah Kakung dan Simbah Putri, karena jika mereka tidak paham ASI maka dampaknya cakupan ASI di desa pun tidak bisa terwujud 100 persen, bahkan masih ada praktek pemberian pisang saat usia 2 bulan hingga 6 bulan, padahal anjurannya hanya di kasih ASI saja sudah cukup. 

Buku KIA (Dok Puskesmas Banjarharjo)

Kondisi seperti ini, dimana suami kadang tidak peduli dengan mendampingi istri ke posyandu hampir mayoritas, dan dianggap dimaklumi kecuali kalau periksa di klinik kesehatan atau di rumah sakit atau di dokter spesialis, maka tingkat kehadiran suami untuk mendampingi ke layanan kesehatan tersebut lebih tinggi dibandingkan suami mengantarkan ke posyandu.

Padahal posyandu adalah garda terdepan awal dalam kesehatan keluarga, bagaimana kader posyandu, para bidan dan tenaga gizi serta tenaga kesehatan lingkungan hadir untuk mengecek dan membantu mengontrol kesehatan ibunya, bayinya dan balitanya. Semuanya dilakukan untuk menjadikan semua anak sehat, ceria dan berakhlaqul karimah. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline