Lihat ke Halaman Asli

bahrul ulum

TERVERIFIKASI

Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Tiga Prioritas Masalah Kesehatan Harus Segera Dipecahkan

Diperbarui: 7 Maret 2018   14:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ayo Sehat/Doc Lampost.co

Mendapatkan email dari Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat,Kementerian Kesehatan RI, ada hal yang menarik pada email  informasi kesehatan, yakni Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M(K), secara resmi membuka kegiatan Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) tahun 2018 yang digelar pada 4-7 Maret 2018 di International Convention Exhibition(ICE) BSD Tangerang. Momentum ini merupakan forum komunikasi dan sharing pengalaman antara Pusat dengan Provinsi dan Kabupaten/Kota serta seluruh stakeholders dalam melaksanakan pembangunan kesehatan.

Saat ini, merupakan kesempatan emas untuk memperbaiki status kesehatan masyarakat, utamanya mempersiapkan generasi yang akan lahir di tahun depan dan tahun-tahun mendatang agar status kesehatannya baik, bertumbuh kembang secara optimal, terhindar dari risiko penyakit tidak menular (PTM), serta terlindungi dari berbagai penyakit infeksi yang membahayakan atau mengancam jiwanya. "Terkait tiga prioritas masalah yang diangkat, karena kita perlu mencegah, perlu mendeteksi, dan perlu segera melakukan respons cepat", tutur Menkes. Selasa pagi (5/3).

Apa saja yang menjadi isu prioritas yakni : 

Isu Prioritas I: Tuberkulosis (TBC)

TBC bukanlah persoalan baru di Indonesia, Hingga saat ini, TBC masih menjadi tantangan, mengingat prevalensi TBC di Indonesia masih menduduki posisi kedua di tingkat dunia, padahal upaya yang keras terus menerus dilakukan, bahkan dana yang besar telah dialokasikan untuk program penanggulangan.

Secara khusus, Menkes menyatakan bahwa pada pertemuan Global SDGs yang membahas tentang Ending TBC tingkat Menteri pada bulan November 2017 di Rusia mengungkapkan bahwa berdasarkan sumber data dari global TB report 2017 menyebutkan bahwa dari 1.020,000 kasus baru di Indonesia baru sepertiga yang terobati, masih ada yang belum terobati atau sudah terobati namun belum terlaporkan. Untuk itu, perlu peningkatan sinergitas lintas program dan lintas sektor agar upaya penanganan TBC dapat dilakukan secara lebih komprehensif dan holistik mulai dari penemuan kasus, deteksi dini, diagnosis sampai dengan terapi.

Menindaklanjuti komitmen global tersebut pada bulan Desember 2017 Kementerian Kesehatan dan Pemerintah Daerah telah menandatangani butir -- butir komitmen bersama yaitu: 1) Memprioritaskan eliminasi TBC pada tahun 2030 melalui respon multisektoral (pemerintah, swasta dan komunitas) di pusat, propinsi maupun kabupaten/kota; 2) Sinkronisasi program melalui komitmen politik dan kepemimpinan yang efektif; 3) Menyusun dan melaksanakan rencana aksi daerah tentang percepatan eliminasi TBC Provinsi, Kabupaten/Kota.

Isu Prioritas II: Peningkatan Cakupan dan Mutu Imunisasi

Dengan memberikan penekanan pada penanganan yang seksama terhadap kewaspadaan atas kemungkinan terjadinya potensi kejadian luar biasa (KLB) yang terjadi di berbagai daerah belakangan ini, maka dari itu upaya penguatan surveilans, cakupan serta mutu imunisasi merupakan sebuah keharusan yang tidak bisa ditawar lagi.

Seperti kita ketahui, bahwa kekebalan spesifik dari penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi (PD3I) hanya bisa didapatkan melalui imunisasi. Karena itu, perlindungan generasi bangsa dari penyakit berbahaya perlu diperkuat.

Melalui Rakerkesnas, Kemenkes menguatkan seluruh kepala dinas kesehatan baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota bahwa mereka harus mampu memetakan potensi yang kemungkinan timbul di wilayah kerjanya serta mampu meningkatkan surveilans di daerahnya. Hasil riset telah membuktikan bahwa daerah yang mampu melakukan surveilans dan imunisasi yang kuat dan efektif, terbukti mampu menahan transmisi penularan dan peningkatan kasus penyakit menular.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline