Lihat ke Halaman Asli

Anwar Effendi

Mencari ujung langit

Jadi Tukang Pijat Tidak Gampang, Ternyata Harus Kuasai Bahasa Asing

Diperbarui: 30 Mei 2020   04:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan suasana yang alami, pengunjung bisa menikmati pijat tradisional di kolam berendam Sari Ater, Kab. Subang. (foto: dok. pribadi)

Objek wisata pemandian air panas Sari Ater Kabupaten Subang sudah sangat terkenal. Pengunjung yang datang ke sana, bukan hanya warga Jawa Barat saja. Warga Jakarta pun banyak yang memilih Sari Ater untuk kegiatan liburannya. Belum lagi warga Lampung dan Jawa Tengah sering berakhir pekan di Sari Ater.

Namun, belakangan ada pemandangan yang unik di Sari Ater jika memasuki akhir pekan atau musim liburan. Selain pengunjungnya makin padat, juga banyak berlalu lalang wisatawan dari Timur Tengah dan sebagian dari Tiongkok. Rupanya, pemandian air panas di Sari Ater sudah lama menarik wisatawan manca negara.

Dari sebagian pengunjung asal Timur Tengah yang ditemui, mereka memilih liburan ke pemandian air panas Sari Ater karena pemandangan alamnya. Di negara asalnya, sulit menemukan suasana yang hijau. Sementara di Sari Ater mereka bisa melihat rerimbunan pohon, aliran sungai, hingga curug (air terjun).

"Senang bisa lihat sungai, air terjun, dan banyak pohon yang hijau. Udara di sini juga segar. Suasananya agak dingin. Tapi tadi anak-anak senang bermain bisa bermain air," kata Zubair wisatawan asal Arab Saudi yang berlibur bersama istri dan anak-anaknya.

Sebagian besar pengunjung ke Sari Ater bakal menuju lokasi Curug Jodo dan Pancuran 7. Di hari liburan, lokasi Curog Jodo padat dengan orang. Mereka banyak yang mandi di bawah guyuran air terjun. Bagi yang lajang, dengan mandi di Curug Jodo akan dipermudah mendapat pasangan hingga ke jenjang pernikahan. Cerita itu banyak dipercaya pengunjung.

Tempat lainnya yang menjadi favorit dikunjungi, yakni Pancuran 7. Tempat itu ditandai dengan kucuran air yang keluar dari kendi yang jumlahnya ada tujuh buah. Sama seperti di Curug Jodo, di Pancuran 7 juga banyak wisatawan yang mandi.

Pengunjung menikmati guyuran air hangat dari Pancuran 7 objek wisata Sari Ater. (foto: dok. pribadi)

Berdekatan dengan lokasi Pancuran 7, ada kolam berendam. Kolam itu berfungsi untuk menghilangkan rasa pegal. Oh iya, baik di Curug Jodo, Pancuran 7, maupun di kolam berendam, pengunjung akan merasakan air hangat asli dari sumbernya.

Air hangat yang mengandung belerang itu dialirkan langsung dari mata air yang berada di Gunung Tangkuban Parahu. Banyak khasiat yang didapat oleh pengunjung dengan mandi atau berendam di air hangat. Selain badan jadi segar, juga bisa menyembuhkan beberapa jenis penyakit kulit.

Pengunjung yang datang ke pemandian air panas Sari Ater, jangan kaget kalau banyak yang menawari pijat tradisional. Uniknya tukang pijat di sana bersertifikat dan punya lisensi. Mereka bisa beroperasi di sana, tidak sekadar bisa memijat dengan teknik yang benar tapi juga fasih menggunakan beberapa bahasa asing.

Terkait penggunaan bahasa asing yang harus dimiliki tukang pijat, ini ada hubungannya dengan makin banyaknya turis mancanegara yang berkunjung ke Sari Ater. Kalau ada tusing asing, para tukang pijat langsung mendekati dan melakukan dialog dengan bahasa dimana turis berasal. Jika yang ditawari adalah turis asal Timur Tengah, maka tukang pijat melakukan percakapan dengan bahasa Arab.

Seorang tukang pijat, Pak Nanang dengan sedikit bangga mengatakan, dirinya sudah terbiasa melakukan percakapan dengan bahasa asing jika ada wisatawan mancanegara. Hal itu juga untuk memudahkan penawaran jasa pijat. Minimal untuk percakapan sehari-hari, atau yang menyangkut info wisata, tukang pijat di Sari Ater harus menguasai bahasa Asing.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline