Lihat ke Halaman Asli

Anwar Effendi

Mencari ujung langit

The Great Asia Afrika, Jurang yang Disulap Jadi Objek Wisata

Diperbarui: 31 Maret 2020   04:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lembang merupakan surganya destinasi wisata di wilayah utara Bandung. Berbagai jenis objek wisata, baik yang lama maupun yang baru selalu dikunjungi wisatawan baik lokal maupun luar kota.

Objek wisata di sana, masing-masing punya tema. Ada yang menyuguhkan keindahan taman bunga. Ada yang menyerupai kebun binatang mini. Ada yang berupa pasar terapung. Ada juga yang wisata alam.

Sedangkan objek wisata yang baru dibuka dan mengundang rasa penasaran wisatawan, yakni The Great Asia Afrika. Saking banyaknya wisatawan yang ingin tahu lokasi wisata itu, pada musim liburan beberapa waktu yang lalu, parkir kendaraan membeludak sepanjang Jalan Raya Lembang.

Dari arah Bandung, 2 kilometer sebelum lokasi The Great Asia Afrika, warga setempat sudah menawarkan jasa parkir. Semula banyak pengemudi kendaraan wisatawan banyak yang mengabaikan tawaran itu. Tapi mendekati lokasi yang dituju, mereka baru paham tempat parkir sudah penuh dengan mobil.

Anjungan India.


Jangankan parkir di lokasi yang disediakan pengelola The Great Asia Afrika, untuk trotoar, lahan rumah warga, sampai SPBU habis dipenuhi kendaraan. Demikian juga setelah melewati lokasi The Asia Afrika arah naik ke Lembang kota, sisi kanan dan kiri jalan habis dengan parkir kendaraan. Alhasil wisataan banyak yang jalan kaki cukup jauh dari parkir mobil hingga ke lokasi The Great Asia Afrika.

Pengelola The Great Asia Afrika cukup kreatif dengan menyulap lahan yang semula jurang tidak jauh dari Jalan Raya Lembang menjadi spot-spot yang menarik. Sesuai dengan temanya, The Great Asia Afrika menghadirkan sejumlah anjungan bercirikan negara-negara yang berasal dari Asia dan Afrika.

Anjungan yang dibangun pun tidak melulu mengambarkan bangunan atau penampakan tradisi negara yang dimaksud. Tapi di setiap anjungan, dijual juga kuliner khas masing-masing negara. Atau ada juga penyewaan busana tradisional. Pengunjung bisa melihat cara pembuatan kuliner tradisional kemdian memesan hasilnya.

Sedangkan untuk penyewaan busana, bisa dicoba dulu sesuai ukuran pengunjung dan diberi waktu 15 menit untuk difoto sebagai kenang-kenangan. Banyak spot menarik untuk selfi atau foto ramai-ramai, dengan latar belakang anjungan negara yang dituju.

Pengunjung melewati jalan yang terus menurun.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline