Lihat ke Halaman Asli

Anwar Effendi

Mencari ujung langit

"Hantu" Sudah Tidak Bergentayangan di Tempat Wisata

Diperbarui: 26 Maret 2020   12:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nenek sihir dan hantu-hantu lainnya sudah menghilang dari kawsan wisata Asia Afrika Kota Bandung--dokpri

Bandung sepi. Jalanan yang biasa macet, sekarang lengang. Termasuk Jalan Asia Afrika yang ada di jantung kota, sedikit saja kendaraan yang melintas.

Imbauan untuk tidak berkumpul, terasa sekali. Kawasan Gedung Merdeka, Taman Sungai Cikapundung, hingga alun-alun Kota Bandung tidak ada kerumunan orang.

Pada hari-hari sebelum informasi penyebaran virus corona merebak, tempat-tempat itu selalu ramai. Banyak wisatawan lokal dan dari luar kota, berkerumun sepanjang trotoar Jalan Asia Afrika. Ada yang sekadar duduk-duduk di beberapa kursi yang tersedia, ada juga yang bermain-main di alun-alun.

Bahkan "hantu-hantu" yang ngumpul dan bergentayangan sepanjang trotoar di lokasi tersebut kini menghilang. Biasanya "hantu" tanpa kepala, "hantu" berkepala tiga, sundel bolong, kuntilanak, vampire, si manis jembatan cikapundung, hingga nenek sihir berseliweran di sana.

Tempat ini biasanya lokasi kemacetan--dokpri

Pemberlakuan social distancing membuat sejumlah hantu yang sebenarnya cosplay tersebut bubar semua. Bukan hanya cosplay hantu saja yang menghilang, semua cosplay yang berwujud super hero, tokoh kartun, hingga atraksi sulap tidak tampak menghibur.

Bisa dibilang berubah 180 derajat. Kawasan yang semula ramai jadi sepi senyap. Tidak ada parkir bus yang mengangkut rombongan anak sekolah. Tidak ada kendaraan dengan nomor polisi luar kota membawa wisatawan luar kota. Sedikitnya kendaraan, membuat pejalan kaki mudah untuk menyeberang di Jalan Asia Afrika.

Penjual asongan yang biasanya agresif menawarkan dagangan ke wisatawan tak terlihat. Tak tampak pedagang minuman. Tak juga ditemui pedagang makanan ringan. Demikian juga pedagang rokok dan aksesoris tak muncul. Kesannya ada pembersihan di kawasan wisata itu.

Di jalan kecil kawasan Asia Afrika juga nyaris tanpa pedagang kaki lima. Seperti di Jalan Homann, biasanya di tempat itu sejak pagi sudah banyak yang mangkal. Sekarang cuma sebagian saja yang bertahan dan itu pun sepi dari pembeli.

Cosplay berbentuk mahkluk aneh tidak bisa ditemui lagi--dokpri

Di antara pedagang yang memilih meliburkan diri, yakni penjual soto madura, nasi kuning, bubur ayam, siomay, dan ayam geprek. Sedangkan yang masih mangkal, pedagang bakso malang, batagor dan gerobak rokok.

Hal yang sama terjadi di kawasan alun-alun Kota Bandung. Selain sepi dari pengunjung dan pedagang, kendaraan umum yang mangkal di halte alun-alun juga sangat sedikit. Padahal di hari-hari biasa tempat itu menjadi pusat kemacetan. Petugas Dinas Perhubungan (Dishud) dan anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) terlihat santai mengawasi situasi sekitar.

Hal yang baru terlihat di kawasan itu, adalah upaya sejumlah kantor dalam mengantisipasi penyebaran virus corona. Baik kantor pemerintahan, BUMN, maupun perusahaan swasta sudah meliburkan sebagian karyawannya. Kebijakan yang diambil, yakni boleh kerja di rumah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline