Lihat ke Halaman Asli

Peb

TERVERIFIKASI

Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Tugas Khusus Dedik Setiawan sebagai Striker Kesayangan Shin Tae-yong

Diperbarui: 29 Januari 2022   21:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar twitter resmi STy

Ada tugas khusus dan penting Dedik Setiawan di Timnas Indonesia yang diberikan Shin Tae-yong sehingga selalu jadi starter di timnas.

Posisi Dedik Setiawan di Timnas Indonesia jadi tanda tanya besar bagi pecinta timnas. Pasalnya, secara statistik, sampai saat ini Dedik tidak memberikan kontribusi positif kepada timnas, yakni membuat banyak gol! Para pemain yang bukan penyerang justru yang mencetak gol.

Pada saat timnas Indonesia Timnas kalah, tak satu pun gol dibuat Dedik untuk memperkecil jarak kekalahan. Apalagi pada saat Timnas menang, tak ada sumbangan gol yang membanggakan tim.

Namun bagi Shin Tae-yong, Dedik Setiawan selalu lekat di hati karena sangat loyal dan disiplin mengerjakan intruksi Shin Tae-yong. Semua dilakukan sesuai target dan ekspetasi Shin Tae-yong. Hal ini tidak banyak diketahui publik sepakbola nasional.

Apa yang dilihat publik sebagai kegagalan Dedik, justru bagi Shin Tae-yong keberhasilan tugas Dedik. Hanya Dedik dan Shin tae-yong yang tahu capaian keberhasilan tugas.

Saat tembakan Dedik Setiawan membentur mistar gawang lawan, Shin Tae-yong tak mempermasalahkannya. Kalau perlu, tiang gawang itu yang dipersalahkan.

Saat Dedik Setiawan dianggap terlambat menyodok bola bebas di depan gawang lawan dari umpan matang rekaannya dalam Timnas Indonesia, maka yang dipersalahkan bisa saja si Pengumpan ; kenapa meng-create umpan bola terlalu cepat?

sumber gambar detik. com

Konsep sepakbola Shin Tae-yong adalah kolektifitas tim, bukan "target man". Sistem "target man" terlalu mudah dibaca dan dipatahkan lawan. Begitu si targetman dikunci lawan, maka seluruh tim jadi "mati angin"

Sebaliknya, konsep kolektifitas tim lebih sulit terbaca atau sulit dipatahkan. 

Disisi lain, Shin Tae-yong melihat di Liga 1 Indonesia tidak ada striker lokal yang benar-benar  subur dan "mematikan" untuk direkrut jadi striker andalan di timnas. Lihat saja di daftar top skor, pemuncak pencetak gol merupakan para pemain asing, bukan pemain lokal.

Sementara upaya mendapatkan strikel hebat lewat naturalisasi di PSSI tidak bisa dilakukan cepat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline