Lihat ke Halaman Asli

Daniel Pasedan

Berkeluarga, dua anak

Pak Prabowo Benar, Sistem Pertahanan Keamanan Lemah

Diperbarui: 7 April 2019   08:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Ada rasa enggan menyaksikan debat pilpres kali ini. tidak seperti debat pilpres yang lalu, rasanya rugi jika tidak menyaksikannya lewat layar kaca. Dan entah mengapa, debat terakhir chanel TV tidak berpindah dari awal hingga selesai. Anehnya lagi, kami sekalian di rumah anteng duduk menyaksikan acara debat dari awal hingga selesai.

Bisa jadi, seandainya saya menyaksikan acara debat secara langsung, maka saya adalah oknum yang akan diusir keluar oleh panitia penyelenggara atau bahkan dikenakan sangsi. Saya berekspresi dan tertawa melebihi ekspektasi menyaksikan debat.

Ada banyak catatan yang saya buat selama debat, dari setiap tema yang sudah ditentukan oleh panitia dan terutama pernyataan, pandangan dari masing-masing calon presiden.

Tentang Persenjataan.

Bicara senjata, menurut informasi yang saya terima sejak di sekolah dasar bahwa para Pahlawan, segenap Pejuang Indonesia menggunakan senjata bambu runcing melawan penjajah yang kala itu sudah menggunakan teknologi lebih modern seperti meriam dan berbagai varian senjata api yang sekali doorrrr bisa menyemburkan banyak peluru mematikan. Dan kenyataanya hingga saat ini kita boleh menikmati kemerdekaan dan bebas dari penjajahan berkat senjata bambu runcing.

Jadi persoalan senjata bukan persoalan teknologi saja namun lebih karena "the man behind the gun". Apalah arti sebuah senjata canggih, modern jika sumber daya yang menggunakanya melempem.

Tentang Pertahanan dan Keamanan Negara.

Sistem pertahanan seperti apa yang bisa diandalkan untuk menjamin keamanan NKRI? Kita sekalian sadar betul dengan kondisi geografis wilayah NKRI dengan 17.504 pulau dengan berbagai keunikan dan kekayaan alam baik di laut, darat dan udara. Berbicara keamanan erat hubungannya dengan ancaman. Ancaman paling tidak berasal dari luar NKRI dan ancaman yang bersumber dari dalam NKRI.

Sistem pertahanan keamanaan yang ideal adalah sebuah sistem yang mengutamakan  "pencegahan lebih baik dari pada mengobati". Sumber utama dan pemicu kondisi tidak aman dari dalam negeri adalah persoalan perut. Apabila rakyat sejahtera maka kondisi keamanan lebih mudah tercipta. 

Potensi ancaman dari luar NKRI lebih besar dipicu oleh keinginan negara tertentu untuk menguasai negara lain dengan berbagai tujuan politik, ekonomi. Pencegahan bisa dilakukan dengan menjalin kerjasama yang baik secara regional maupun internasional.

Pernyataan pak Prabowo yang benar itu seperti apa?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline