Lihat ke Halaman Asli

Ishak Pardosi

TERVERIFIKASI

Spesialis nulis biografi, buku, rilis pers, dan media monitoring

Pramugari Cantik dan Media yang Tak Mendidik

Diperbarui: 23 Oktober 2019   11:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (okezone.com)

Asal comot peristiwa yang berserakan di media sosial, mengutipnya tanpa dipilah-pilah lebih dulu, kemudian langsung ditayangkan. Bumbu kata "viral" dilekatkan untuk memancing minat pembaca. Ramai klik, awak redaksi pun bangga.

Aksi asal comot seperti ini tampaknya sudah terlanjur menjalar di tubuh redaksi media massa. Media berlomba mengais informasi dari segala lini terutama dari media sosial. Celakanya, tindakan asal comot itu tak selamanya positif. Justru kerap bertentangan dengan fungsi media massa itu sendiri.

Salah satu peristiwa yang kemudian dijadikan berita oleh media kita adalah soal pramugari. Hanya bermodalkan sebuah video berdurasi hitungan detik, tanpa seragam yang jelas, media kemudian mengolahnya menjadi sebuah berita viral.

Media yang pertama kali menayangkan video itu adalah batamclick.com. Tak lama, media massa lain juga ikut mengutipnya, seperti keprinews.co.id. Termasuk jaringan berita Tribunnews ikut menayangkannya.

Padahal belum ada kejelasan siapa dan kapan video kurang elok itu direkam. Tetapi berdasarkan ciri-ciri seragamnya, media cenderung mengarahkan opini ke salah satu maskapai penerbangan swasta Indonesia. Hal ini jelas tak adil, karena bisa saja pemeran video itu direkam pramugari maskapai penerbangan lain di luar negeri.

Lagipula, apa sih untungnya menayangkan berita semacam itu? Apa hanya sekadar sensasi belaka dengan tujuan menarik banyak klik dari pembaca? Sebab bisa dipastikan, berita semacam itu sama sekali tak mendidik. Pembaca justru disuguhi informasi yang asal-usul peristiwanya tak jelas sama sekali.

Di era internet sekarang ini, media massa justru seharusnya tampil sebagai penyaring informasi, memastikan, lalu mengolahnya menjadi sebuah berita. Bukan malah ikut-ikutan menyebarluaskan informasi yang banyak tersebar di media sosial tanpa lebih dulu melakukan kroscek.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline