Lihat ke Halaman Asli

Sungkowo

TERVERIFIKASI

guru

Class Meeting, Strategi Efektif Perkenalan Antar Siswa saat Pandemi

Diperbarui: 31 Desember 2021   06:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: dokumen pribadi. Salah satu lomba dalam class meeting

 Sekalipun pembelajaran tatap muka (PTM) sudah dilangsungkan, belum bisa dipastikan siswa dalam satu kelas saling mengenal. Sebab, selama PTM, siswa hanya memiliki sedikit waktu di kelas.

Itu pun mereka dikondisikan berjaga jarak. Penggunaan masker juga membuat mereka tidak mudah mengenal wajah satu dengan yang lain. Sebagai guru, saya pun mengalami hal serupa, tidak mudah mengenal wajah mereka.

Memang, sangat lama mereka tidak saling bertemu. Satu setengah tahun pembelajaran jarak jauh (PJJ) membuat mereka terasing satu dengan yang lain. Karena merasa asing satu dengan yang lain, mereka kurang memiliki keberanian untuk saling mengenal ketika PTM sudah dilangsungkan.

Kondisi seperti ini wajar dialami oleh siapa pun. Kalau sama-sama asing, orang tidak mudah cepat mengenal bukan? Selalu ada perasaan malu.

Apalagi di kalangan siswa (baca: anak-anak), perasaan malu masih sangat dominan. Perasaan malu yang sangat dominan membatasi mereka saling mengenal. Sekalipun sudah dimediasi, mereka tetap lambat untuk lebih mengenal satu dengan yang lain.

Saya menjumpai fakta tersebut di sekolah. Ketika saya bertanya kepada salah satu siswa mengenai pengenalannya terhadap teman sekelas, dia mengatakan masih banyak yang belum dikenal.

Padahal, PTM sudah empat bulan berlangsung. Hal ini menandakan bahwa PTM selama ini belum efektif membangun perkenalan antarsiswa.

Kenyataan tersebut wajar saja. Sebab, PTM yang berlangsung masih terbatas. Tidak hanya terbatas siswa masuk diatur dengan cara sif, tetapi juga terbatas waktu pembelajarannya.

Sehingga, waktu lebih banyak untuk proses pembelajaran materi. Siswa dan guru terbatas memasuki momen-momen yang bersifat sosialisasi satu dengan yang lain.

Namun, dalam pengamatan saya selama berlangsung class meeting di sekolah kami yang dilaksanakan selepas siswa mengikuti penilaian akhir semester (PAS), perkenalan satu siswa dengan siswa yang lain cukup efektif. Hanya, karena selama ini class meeting selalu dihubungkan dengan kerumunan, maka class meeting di sekolah kami pada masa pandemi Covid-19 dipilihkan aktivitas-aktivitas yang tidak mengondisikan antarsiswa kontak fisik. Misalnya, baris-berbaris, senam Maumere, dan game online.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline