Lihat ke Halaman Asli

Cahyadi Takariawan

TERVERIFIKASI

Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Cerita tentang Tamu-tamu Istimewa Kami

Diperbarui: 6 Mei 2022   22:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumen pribadi

Sekembali dari mudik ke kampung halaman, di rumah kami mulai kedatangan banyak tamu. Kamis malam (05/05/2022), hadir bu Nurminingsih dan suami ke rumah kami. Bu Nurmi adalah salah seorang pegiat di Jogja Family Center (JFC). Beliau konselor keluarga yang banyak membantu kami dalam menjalankan kegiatan konseling.

Sebagai sesama konselor sosial, beliau banyak mendialogkan persoalan rumah tangga beberapa klien, kepada kami. Begitulah kehidupan konselor keluarga. Meskipun dalam suasana silaturahim Syawal, pembahasannya tetap tentang persoalan klien yang perlu dibantu menemukan solusi atas masalah rumah tangga mereka.

Ada berbagai persoalan pelik yang melanda banyak keluarga. Kami di Jogja Family Center berusaha untuk membantu mereka menemukan jalan keluar terbaik untuk keutuhan dan keharmonisan keluarga. Malam itu kami banyak berdiskusi tentang peluang-peluang solusi yang bisa dihadirkan untuk beberapa klien.

Jumat pagi (06/05/2022) hadir keluarga mbak Tatiek R. Anwar bersama suami dan lima anak lelakinya. Mereka dalam perjalanan mudik menuju Purworejo dan Purwokerto, menyempatkan mampir ke rumah kami di Yogyakarta. Tentu saja sekaligus jalan-jalan ke berbagai destinasi wisata Yogyakarta --yang macet semua.

Mbak Tatiek adalah penulis novel "Bukan Pelaminan Rasa" dan "Sebiru Rindu". Ia tergabung dalam Komunitas Emak Produktif alias KEPO, yang menghimpun para emak penulis. Di sepanjang Ramadan kemaren, sebulan penuh para anggota KEPO menulis pesan kebaikan (quotes). Mbak Tatiek salah seorang editor, sebelum kiriman quotes tersebut diposting di blok Ruang Menulis.

Mbak Tatiek adalah ibu rumah tangga sekaligus aktivis sosial dan dakwah, juga pegiat literasi. Dalam kunjungan silaturahim ke rumah kami, berbagai tema kami obrolkan. Sejak dari rencana membuat buku bersama suami, kegiatan dakwah, tentang keluarga, dan berbagai dinamika di Indonesia. Rengginang khas lebaran menemani obrolan kami.

dokumen pribadi

Selanjutnya Jumat siang, kami kedatangan Dr. Sukamta dan istri beliau, mbak Diah Sulistyorini bersama anak, menantu dan dua cucu. Pak Kamta, panggilan akrab beliau, adalah anggota DPR RI dari daerah pemilihan DIY. Sedangkan mbak Diah adalah teman sejawat apoteker, yang berdinas di Balai POM Pusat.

Kami dulu kuliah satu angkatan di UGM, baik dengan Pak Kamta maupun dengan mbak Diah. Pak Kamta kuliah di Teknik Kimia UGM, saya dan mbak Diah di Farmasi. Saya dan Pak Kamta sama-sama aktif di UKKI Jamaah Shalahuddin UGM yang bermarkas di Gelanggang Mahasiswa.

Berteman semenjak kuliah hingga sekarang. Sejak sama-sama lajang sampai memiliki cucu. Anak-anak pak Kamta juga bersahabat dengan anak-anak kami. Persahabatan diteruskan hingga generasi anak, bahkan ke cucu. Kami lebih banyak mengobrolkan berbagai kenangan masa lalu, kegiatan, pertemanan, bahkan mengenang teman-teman kami yang telah mendahului di masa pandemi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline