Lihat ke Halaman Asli

Belajar Dari Demokrasi Mesir, Sebuah Surat Dari Kristen Koptik

Diperbarui: 17 Juni 2015   09:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Yang mulia, Presiden Mursi. Aku yang menulis surat ini seorang rakyat Mesir bernama Romy Jan. Aku beragama Kristen Koptik dan pendiri Gerakan Kristen Koptik Anti- Kudeta.

Di awal suratku, aku ingin meminta maaf karena tidak memilihmu dalam pemilu presiden yang lalu. Aku termasuk orang yang menjadi korban penyesatan dalam menilai Ikhwanul Muslimin dan tentangmu. Namun sekarang semuanya sudah jelas; mana yang benar, dan mana yang salah.

Yang mulia, Presiden Mursi. Hari ini engkau tampil di persidangan sebagai simbol kebebasan, kemuliaan dan keteguhan. Sikapmu telah memberi inspirasi dunia. Sekarang, engkau bukan saja sebagai presiden Mesir, engkau telah menjadi simbol kebebasan di dunia modern.

Yang mulia, Presiden Mursi. Aku bersaksi bahwa engkau orang yang sangat melindungi pemeluk agama yang berbeda dengan agamamu. Engkau adalah pelindung seluruh rakyat Mesir, baik penganut Islam, Kristen, bahkan Yahudi. Yang kami lakukan, walaupun sedikit, kami anggap sebagai balas budi baikmu kepada Mesir. Engkau telah meletakkan prinsip demokrasi yang sangat berat bagi kaum militer. Karena akidah mereka mengatakan tidak ada demokrasi. Mereka hanya mengenal perintah.

Di akhir surat ini, aku ingin mengucapkan terima kasih kepada yang mulia, Presiden Mursi. engkau telah mengajari arti keteguhan.

---
Kita sebagai bangsa Indonesia yang menerapkan prinsip demokrasi rasanya harus bersedih karena kudeta di Mesir. Di mana suara rakyat yang di ungkapkan dari kotak suara di lenyapkan lewat moncong senjata. Kudeta.

Kini rakyat Mesir (tak hanya IM) sadar mana yang membawa Mesir maju merdeka demokrasi, dan mana yang membawa Mesir bangkrut, lemah, dan tak merdeka. Surat di atas contohnya.

Penyesalan memang datang di akhir. Semoga kita, rakyat Indonesia yang menjunjung demokrasi dapat belajar dari Mesir. Cukup bertarung lewat kotak suara tak perlu kudeta berdarah darah. Rugi, semua rugi.

Yah Cuma bisa berdoa dan menghimbau, mari kita sukseskan pemilu 2014. Semoga Indonesia mendapat pemimpin yang cinta rakyat dan di cintai rakyat.

Cukup bertarung di kotak suara tak perlu kudeta berdarah darah.

Syukur Syukur dapat pemimpin seperti Morsi, simbol kebebasan, kemuliaan, dan keteguhan di dunia modern ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline