Lihat ke Halaman Asli

Ozy V. Alandika

TERVERIFIKASI

Guru, Blogger

Ketika Program Transformasi Pendidikan Ala Dirjen GTK Terkesan Teoretis Banget

Diperbarui: 15 Mei 2020   08:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Iwan Syahril dalam acara diskusi Program RISE, 19 September 2018. Gambar dari akun Youtube The SMERU Research Institute.

Baru beberapa hari menjabat sebagai Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Iwan Syahril sudah disibukkan dengan aktivitas diskusi virtual bersama Ikatan Guru Indonesia (IGI) pada Rabu (13/05/2020).

Dari diskusi tersebut, terucaplah 6 program indah yang sekaligus menjadi kunci transformasi pendidikan Indonesia.

Karena bidang ampunya adalah guru dan dan tenaga kependidikan, paparan Iwan fokus kepada pemantapan guru, kepala sekolah, komunitas, hingga regulasi yang mengaturnya.

Adapun 6 programnya, yaitu:

  1. Transformasi dalam kepemimpinan pendidikan
  2. Penguatan Pendidikan Profesi Guru (PPG)
  3. Ingin guru memiliki gairah dalam belajar maupun mengajar
  4. Membentuk komunitas pendidikan yang bergotong royong dan saling melengkapi.
  5. Penyederhanaan regulasi
  6. Membentuk karakter kepala sekolah dan guru

Jika diperhatikan lebih lanjut, agaknya keenam program kunci kemajuan pendidikan Indonesia ini berfokus pada sekolah dan pelayanan prima kepada murid. Orientasinya adalah untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pembelajaran sekaligus meninggikan inovasi.

Terang saja, kegiatan pembelajaran yang berfokus pada murid dan mengarah pada inovasi sangat erat kaitannya dengan Merdeka Belajar.

Ibaratkan sebuah kereta api, fokus belajar yang tertuju pada murid dan inovasi pembelajaran sama halnya seperti pentingnya gerbong penumpang serta gerbong pengangkut pada kereta yang bernama Merdeka Belajar.

Secara, gerbong penumpang harus memberikan pelayanan prima agar para penduduk kereta api tetap mendapat rasa aman dan tak kecewa.

Sedangkan gerbong pengangkut, harus diberikan keleluasaan berinovasi agar barang-barang angkut bisa dimuat. Dari sanalah kemudian muncul gerbong pendingin, tanker, bulkers serta auto racks sebagai contoh dari hasil inovasi.

Meski demikian, kehadiran Caboose atau Flashing Rear-End Device sebagai tukang rem sangat penting untuk melindungi kereta dari bahaya. Karena keretanya bernama Merdeka Belajar, peran Caboose ini sudah diambil oleh guru dan kepala sekolah.

Perannya sudah jelas, orientasinya sudah jelas, dan kereta bernama Merdeka Belajar sudah siap untuk berangkat. Tapi jika melihat kembali masalah GTK yang dihadapi saat ini, apakah program yang digaungkan Iwan Syahril tidak terkesan teoretis banget?

Terang saja, kebijakan sekaligus pendidikan yang mengarah kepada guru, kepala sekolah, gairah belajar, hingga pembentukan karakter GTK rasanya sudah disampaikan oleh Mas Nadiem di awal-awal masa pemerintahannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline