Lihat ke Halaman Asli

Ozy V. Alandika

TERVERIFIKASI

Guru, Blogger

Bulan Puasa, Setop Tayangan Erotis, Gosip, dan Alay-alay Unfaedah!

Diperbarui: 21 April 2020   21:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar oleh StockSnap dari Pixabay

Bulan baik bernama Ramadan 1441 Hijriyah akan segera datang. Walau di tengah pandemi Covid-19, kita tetap berusaha untuk memaksimalkan kesempatan yang ada serta berusaha sungguh-sungguh untuk meningkatkan kualitas iman dan takwa.

Terpenting, kita masih diberikan umur untuk menjalakan ibadah puasa beserta keutamaan Ramadan lainnya, dan semoga puasa kita tahun ini tidak ada yang pecah. Aamiin.

Dalam perjuangan menahan haus, lapar dan emosi nantinya, kita akan dihadapkan dengan kenyataan yang mulai menyempit. Biasanya kegiatan kita di bulan puasa itu mencakup dunia yang luas.

Dari rumah, berpindah ke masjid. Kadang menggelar buka bersama, dilanjutkan safari Ramadan hingga maraton bersama di pagi harinya. Kegiatan ini terus terulang sebagai perwujudan dari kebahagiaan Ramadan hingga nanti menjelang lebaran.

Namun, untuk Ramadan tahun ini jadi tidak seperti biasanya. Dunia yang luas tadi malah tersempitkan menjadi beberapa petak ruangan saja. Ruang tamu, ruang keluarga, ruang dapur dan ruang tidur. Paling jauh, mungkin di sekitaran halaman rumah atau kebun.

Gara-gara sempit itu tadi, maka ada peluang besar bahwa beberapa orang di dalam rumah akan memilih untuk menonton televisi. Entah itu berita, FTV cinta-cinta, sinetron azab atau bisa juga film kartun.

Barangkali, bagi keluarga yang di rumahnya sudah terpasang Wi-Fi akan bebas nonton Youtube maupun Netflix. Tapi, bagaimana dengan keluarga yang tinggal di desa-desa pelosok di sudut negeri Indonesia?

Secara otomatis, menonton televisi adalah pilihan yang nyata sembari menunggu waktu berbuka.

Meski demikian, akhir-akhir ini siaran-siaran di televisi rasanya tidak begitu pas di hati pemirsanya. Di samping karena ada beberapa channel yang upgrade diri ke siaran premium, tayangan-tayangan di beberapa channel favorit juga terkesan kurang maslahat.

Bayangkan betapa kesalnya masyarakat di desa. Nonton channel "ini" tidak bisa lagi, karena disensor alias harus bayar. Sedangkan nonton channel "itu" isinya malah gosip, azab-azab yang terkesan berlebihan, lucu-lucuan yang menjurus kepada hinaan, hingga cinta alay-alay.

Belum selesai di sana, ada tayangan makan-makan yang buat lapar, bahkan ada juga tayangan yang cukup erotis dan menaikan syahwat pemirsanya. Sudah dandanannya yang menohok, sok umbar-umbar aurat pula. Bagaimana pemirsa tidak pening!

Mau ditonton tapi takut dosa. Kalau tidak ditonton tiada guna televisi, dan tiada kerjaan yang lain lagi. Agak mengesalkan kiranya, ini baru diceritakan saja, bagaimana jika sudah mengalaminya di bulan puasa? Semoga pahala puasa kita tidak habis gara-gara televisi, ya!

Setop Tayangan Erotis, Gosip dan Alay-alay Unfaedah!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline