Lihat ke Halaman Asli

Silam

Diperbarui: 26 September 2017   17:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Silam bersama kata tidak dan takut

Kenangan bermula pada satu belenggu,  setia hingga hampir menguburku

Begitu sederhananya cinta kemudian hilang begitu saja sedang dini menunggu matahari petang menunggu malam.

Padahal itu hati

Padahal itu mata

Padahal itu jiwa 

Tetap saja namanya setia

Bukan waktu yang permainkan 

rindu, mengapa saja masih kepala

menggeleng

Pada setiap kelemahanku

Lewati sujud

Lewati syukur

Setiap hati ukiri kata cinta

Do'a 

Kupinta saja

Darimu

Cimahi,26 September 2017

 

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline