Lihat ke Halaman Asli

OtnasusidE

TERVERIFIKASI

Petani

Babak Cerita dalam Nasi Bungkus Dua Lauk

Diperbarui: 27 September 2018   00:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebun Karet I Foto: sanctuary-dental.com

Tepat tengah hari di tengah kebut karet yang sedang berguguran dedaunannya. Dua sejoli duduk di bawah pohon karet. Cuaca sedang panas merangas. Daun-daun berguguran. Dua sejoli itu malah duduk nggempor di tanah beralaskan kertas koran. Di hamparan mereka terhidang satu nasi bungkus.

Di dalam sebungkus nasi ada sambal lado yang cukup pedas, dua lauk, rendang dan ayam panggang. Nasi itu sudah dibeli sekitar tiga jam yang lalu oleh si lelaki di warung nasi padang di pinggiran kota.

Yup, si lelaki itu hanya membawa sebungkus nasi padang untuk masuk ke dalam jalanan desa yang licin dan berair seperti kubangan kerbau. Si lelaki memang sudah berjanji untuk membawakan nasi bungkus dua lauk untuk tambatan hatinya.

***

Dua sejoli yang beda segalanya itu bertemu dalam sebuah pertemuan yang tak terjadwalkan. Keduanya dipastikan nggak mungkin bisa akur apalagi menjalin cinta. Sungguh bagaikan bulan dan matahari. Bagaikan siang dan malam. Bagaikan minyak tanah dan air.

Aneh bin ajaib, kalau mereka bertemu semua jadi akur. Apalagi kalau salah satunya sedang bekerja maka salah satu dari mereka akan berkorban dan membantu hingga pekerjaan selesai.

Satu waktu mereka pernah bertengkar karena persoalan lucu, bang sms siapa ini bang, dek sms siapa ini dek. Akhirnya keterbukaan pun meluncur dari mulut masing-masing agar tidak lagi ada unsur kecemburuan yang berlebihan.

Saat itu mereka beli dua nasi bungkus untuk makan siang. Satu nasi bungkus berisi rendang dan sambil lado. Satu nasi bungkus berisi ayam panggang dada dan bumbu rendang tanpa cabe.

Entah tiba-tiba si kaki kupu-kupu memilih untuk mendekatkan dua nasi bungkus itu dan mengaduknya di tengah-tengah. Aku sempat protes karena nasiku bakal terkena sambel lado yang pedas. Kalau tidak terkena sambel lado, paling tidak minyak sambel lado itu bakal merangsek ke seluruh nasi.

Si kaki kupu-kupu tertawa ngakak.

"Kamu tinggal pilih saja makannya. Kita berkompetisi," katanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline