Lihat ke Halaman Asli

OtnasusidE

TERVERIFIKASI

Petani

Mimpi TA: Antarkan Ahok ke KPU

Diperbarui: 14 Juni 2016   21:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: temanahok.com


Anak muda, jelang berbuka sore tadi aku melihat hitung mundur KTP yang berhasil dikumpulkan oleh Teman Ahok (TA). Anak muda tahukah kamu sejuta KTP hanya kurang 18755 lagi. Sebuah perjuangan yang tak sia-sia. Sebuah ide besar untuk melawan hegemoni kekuasaan perwakilan rakyat dalam sebuah hajatan Pilkada sudah memasuki babak baru.

Babak sebelumnya antara TA dan Ahok saling jual beli. TA menantang, menjual Ahok untuk maju Pilkada DKI dengan jalur independen dan Ahok menerima dengan membeli TA sejuta KTP. Kerja keras, keringat, air mata dan doa. Bahkan sinisme pun yakin pernah TA terima.

Komitmen dan mimpi Jakarta yang bersih, transparan, dan akuntabel. Sebuah mimpi kalau Jakarta bisa seperti kota-kota lain di dunia yang membuat iri diri ini. Setiap ada Kompasianer mewartakan keindahan kota-kota lain di dunia, biasanya akan muncul komentar, “kapan ya kita bisa begitu”.

Jakarta bisa bersih mulai dari sungai, taman, pasarnya, punya transportasi publik yang baik. Jakarta menjadi etalase Ibu Kota Negara Republik Indonesia. Jakarta yang masyarakatnya tertib dan berdisiplin. Jakarta yang anggarannya triliunan tidak dihisap hanya oleh orang-orang tertentu. Jakarta yang anak-anaknya bisa sekolah dengan KJP dan bisa melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi negeri di seluruh Indonesia.

Bangun, bangun, bangun oi. Mencapai mimpi itu dimulai dengan langkah pertama. Nggak percaya tanyalah Kompasianer senior. He he he.

Anak muda, pernahkah engkau bertanya dalam hati, kenapa hampir sejuta orang rela menyerahkan salinan KTP-nya pada kalian? Itu adalah data pribadi yang sangat sensitif. Sebuah kepercayaan yang sangat mahal harganya. Priceless. Jadi jagalah. Gemboklah dengan cinta.

Anak muda, bangkitlah. Peganglah komitmen kalian untuk mencapai sejuta KTP. Bila sudah maka barulah babak baru kalian buka.

Tebarkanlah kebaikan. Tebarkanlah kepercayaan. Tebarkanlah budi. Tunjukkan anak muda itu kreatif, tahan banting dan mampu menjadi pemegang tongkat estafet perjuangan demokrasi yang sesungguhnya.

Nggak usah dengarkan soal Heru, mau mundur atau tidak. Nggak usah dengarkan soal Ahok yang akan naik perahu Parpol.

Tahukah, hai anak muda kenapa, karena kalian sudah punya sejuta KTP. Satu juta KTP warga DKI. Sebuah bukti kalau anak muda bisa berbuat untuk daerahnya. Sebuah bukti komitmen kalau anak-anak muda itu pekerja keras, bukan anak yang manja, tetapi anak muda yang memiliki mental memperbaiki mental bangsa ini. Bersatulah rapatkan barisan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline