Lihat ke Halaman Asli

Rahadian DimasPradito

Seorang mahasiswa yang sedang menimba ilmu di jurusan S1 Ilmu Komunikasi UPN Veteran Yogyakarta

Cetak Prestasi Melalui Anak Panah

Diperbarui: 13 Juni 2022   13:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Atletik. Sumber ilustrasi: PEXELS/Andrea Piacquadio

Olahraga memanah merupakan salah satu cara melatih kebugaran dan kemampuan motorik, konsentrasi dan fokus, menumbuhkan rasa percaya diri juga pengendalian emosi. Saat ini, Indonesia berhasil mencetak banyak atlet muda berbakat.

Salah seorang remaja yang berbakat di olahraga panahan yakni Muhamad Alif Wicaksana. Remaja kelahiran Bogor pada 19 Juli 2003 itu sudah 5 tahun menekuni dunia olahraga panahan. Alif merupakan anak sulung dari dua bersaudara.

Kegiatan Alif saat ini hanya mengikuti pelatihan atlet daerah. Hal tersebut karena ia sudah memutuskan diri untuk menjadi seorang atlet profesional cabang olahraga panahan. Meski demikian, sebenarnya orang tua Alif tidak setuju anaknya menjadi seorang atlet.

"Sebenarnya saya dulu merasa tidak ada bakat sama sekali, tetapi karena kemauan dalam diri saya dan tekad untuk membuktikan pada kedua orang tua, akhirnya saya berani untuk terus menekuni dunia panahan ini," ungkap Alif.

Dulu, Alif latihan panahan hanya di sekolah, saat itu ia bersekolah di SMP IT Ummul Quro Bogor. Lalu, merasa tertarik dan ingin menekuni akhirnya ia bergabung dalam suatu klub panahan yaitu Bogor Archery Club (BAC) di Lapangan Manunggal. Kemudian, ia memutuskan untuk pindah ke Padjadjaran Archery Center yang berada di Gor Padjadjaran.

Alif termasuk pembelajar yang cepat. Hal ini dibuktikan pada saat baru memasuki bulan ke-4 setelah mengikuti pelatihan pertama, ia langsung dipercaya untuk mengikuti kompetisi. Itu merupakan kompetisi pertama yang ia ikuti dan berhasil mendapatkan medali pertamanya.

Menurut Unggul Subroto, yang tak lain ialah pelatih Alif selama ia mengikuti panahan, Alif memang anak yang rajin mengikuti latihan. Setiap pertemuan untuk latihan, Alif selalu datang yang paling awal di antara teman-temannya.

"Dari semua anak didik yang saya latih, Alif termasuk salah satu yang paling serius dan fokus saat latihan, sehingga sering mencapai target dengan sempurna. Saya melihat ada potensi dalam diri Alif bahwa ke depannya ia pasti berhasil menjadi atlet panahan yang profesional," jelas Unggul.

Lomba demi lomba ia ikuti. Beberapa ada yang gagal dan tak sedikit yang berhasil. Untuk tingkat perlombaan tertinggi yang pernah ia ikuti yaitu Internasional Archery yang diadakan di Jawa Tengah. Saat itu, ia berhasil dengan membawa 2 medali emas dan 1 perak. Serta, PON (Pekan Olahraga Nasional) 2021 di Papua dengan posisi 3 besar se-Indonesia.

Suatu keberhasilan tentu bukan hal yang instan. Selama proses menuju kemenangannya pasti ada beberapa kesulitan yang harus dialami oleh para atlet. Alif mengatakan jika kesulitan yang pernah ia alami di antaranya yaitu fokus dan konsentrasi yang terkadang teralihkan karena suasana sekitar yang tidak kondusif.

"Biasanya anak-anak usia 8-10 tahun masih sering berisik kalau lagi latihan, itu terkadang membuat saya gagal mencetak angka sempurna ketika latihan," tutur Alif.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline