Lihat ke Halaman Asli

Koalisi Gemuk yang Berbuah Simalakama

Diperbarui: 20 Juni 2015   05:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14018902801694446871

Seperti yang kita tahu bahwa ada 2 koalisi yang saat ini sudah terbentuk, yang satu adalah koalisi Merah Putih dan yang satu adalah koalisi gotong royong.

Yang menjadi menarik adalah, koalisi gotong royong disebut-sebut sebagai koalisi ramping, sedangkan koalisi Merah Putih lebih cenderung "gemuk". Alasannya bagi koalisi gotong royong, hanya mereka yang mau koalisi tanpa mengajukan syarat yang bisa bergabung koalisi ini. Sedangkan untuk koalisi merah putih,  alasannya "Koalisi besar untuk bangsa dan rakyat"(Sumber)

Pada kesempatan kali ini, yang ingin penulis tuliskan adalah sebuah 'pertanyaan' apakah koalisi gemuk yang sedang dibangun oleh poros koalisi Gerindra merupakan koalisi yang menguntungkan atau justru menjadi "buah simalakama" bagi mereka?

Sebelum meneruskan mari kita coba lihat beberapa meme ini:

Koalisi ini disebut sebut juga terbentuk oleh "barisan sakit hati" terhadap Jokowi. Meskipun begitu kubu PRAHARA sempat mengatakan bahwa koalisi ini adalah koalisi tanpa syarat(tntg hal ini, who knows..) dan Prabowo sendiri mengatakan bahwa kader-kader dari salah satu koalisinya yaitu PKS ternyata sangat cerdas.

Kembali ke pertanyaan sebelumnya, apakah koalisi ini akan menguntungkan kubu PRAHARA? Menurut penulis, koalisi ini justru akan menjadi bumerang bagi Gerindra, setidaknya itu terbukti dari beberapa teman dan orang-orang di sekitar penulis yang mengeluarkan statement

"Partai-partai yang diajak koalisi partai-partai yang bermasalah",

"Pilih Jokowi lah, Prabowo koalisinya menakutkan",

"Wah, kalau begini ya ga jadi Prabowo, mending Jokowi, lah yang diajak kerja sama kaya gitu"

(Karena faktor 'lupa', kalimat diatas ditulis dengan bahasa penulis, bukan bahasa asli yg diucapkan teman-teman penulis TAPI tanpa mengubah maksud dari statement itu sendiri. :) )

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline