Lihat ke Halaman Asli

Id.Djoen

”Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholih dan saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran”

Ramadhan Ceria di Masa Kecilku

Diperbarui: 2 April 2023   23:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pondok Ramadhan Remaja Masjid/Dokpri

Bulan Ramadhan bulan penuh berkah bagi semua umat islam baik dari anak-anak maupun dewasa. Usia anak-anak masa yang penuh keceriaan karena tak ada beban yang jadi tanggungan , bisanya hanya bemain dan bermain. Begitu halnya dalam menjalankan ibadah ramadhan masih belum mengetahui hikmahnya, hanya bermain setelah buka, tidur dimasjid setelah taraweh dan yang terpenting berhari raya lebaran berbaju baru, banyak kue dan uang saku.

Semua anak-anak muslim tentu mempunyai kenangan saat bulan ramadhan tersebut, tak beda dengan masa kecil saya.

Saya ditakdirkan lahir dikeluarga sederhana dengan seorang ayah anggota TNI ( Tentara Nasional Indonesia). Profesi sebagai seorang tentara tentu saja akan berdampak dalam mendidik anak-anaknya sebagai tanggungjawab seorang ayah. Disiplin, kerja keras ini yang diterapkan ayahku saat mendidik aku dan saudaraku dalam segala hal termasuk dalam hal beribadah.

Teringat betul ketika adzan sholat shubuh tiba ayah selalu memercihkan air kemuka kami agar segera bangun sholat. Hal ini dilakukan seperti yang beliau alami saat dinas di ketentaraan pagi buta sebelum shubuh sudah bangun. Begitu pula saat bermain disiang hari jika sore jelang ashar belum pulang bermain siap-siap disambut ranting pohon beluntas yang dipegang oleh ayah.

Kedisiplinan dalam mendidik anak-anaknya untuk senantiasa taat beribadah bukan hanya dihari biasa dibulan ramadhan juga demikian hanya saja uang jajan ditambah oleh ibu untuk membeli kue yang banyak dijual oleh para tetangga ketika selesai sholat taraweh. 

Karena aturan semacam itu dibulan ramadhan saya lebih sering kemasjid baik siang atau malam. Tentu seorang ayah senang dan bangga anaknya sering kemasjid dan betah dimasjid dengan harapan agar kelak menjadi orang sholeh. Padahal tujuan saya sering kemasjid untuk menghindar dari segala macam kegiatan yang dilakukan dirumah.

Pagi hingga siang hari bermain, kemudian sholat dzuhur dan tidur dimasjid hingga ashar, lalu pulang mandi dan mengaji hingga buka bersama dimasjid. Setelah sholat maghrib pulang makan buka puasa dilanjut jajan dengan uang saku yang telah dikasih, sholat taraweh bermain hingga jam 21.00 wib pulang ambil makanan dan minuman bekal sahur untuk dibawa kemasjid dan tidur dimasjid. Hampir setiap hari waktu dibulan ramadhan selalu dimasjid.

Masa anak-anak dengan kondisi tubuh yang belum tahan banting dalam hal menahan lapar dan haus tentu terkadang melakukan perilaku yang tidak diperbolehkan dibulan ramadhan. Teringat betul pada satu hari karena tidak tahan menahan haus terlebih ramadhan saat itu dimusim kemarau, untuk menghilangkan rasa haus tersebut saat wudhu sholat dzuhur ketika berkumur-kumur sebagian air saya telan dan rasa dahaga tersalurkan, dan hanya saya yang tahu melakukan hal tersebut.

Saat menanti datangnya bedug maghrib tiba kami bersama teman-teman kecilku mengisinya dengan mancing ikan disungai, dikarenakan tidak dapat ikan sama sekali maka kami pindah mancing diempang milik pak haji Fulan, baru dapat beberapa ikan lele sang pemilik memergoki kami, dan kami pun berhamburan lari kabur. Tak ada rasa memiliki dosa pada masa itu dikarenakan mencing ikan diempang orang lain termasuk perbuatan mencuri, yang kami tahu bermain dan bermain.

Tidur dimasjid bangunin warga untuk sahur dengan berkeliling sambil membawa kotekan siskamling berlampukan obor minyak tanah keliling kampung sangat menyenangkan. Tak jarang saat keliling kampung bangunkan sahur tak jarang kami juga memetik buah milik warga yang ditanam dihalaman rumah mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline