Lihat ke Halaman Asli

Opa Jappy

Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan

Halimah Yacob, Perempuan Melayu Pertama yang Menjadi Presiden Singapura

Diperbarui: 13 September 2017   06:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: ANTARA

Pondok Cina--Senin, 11 September 2017, Komisi Pemilihan Umum Singapura atau Elections Department (ELD), mengumumkan Kandidat Presiden Singapura. Dari tiga Kandidat yaitu Halimah Yacob, Mohamed Salleh Marican, dan Farid Khan, hanya satu yang memenuhi syarat, yaitu Halimah Yacob.

'Persyaratan Unik'

Kandidat dari kalangan bisnis harus menunjukkan bukti keberhasilan memimpin perusahaan dengan ekuitas minimal Sin$ 500 juta sekitar Rp 4,9 triliun, atau memiliki pengalaman dan kemampuan sebanding.

Salleh Marican tak lolos seleksi administrasi karena ekutias perusahaan yang ia pimpin rata-rata sekitar Sin$ 258 juta atau setara dengan Rp 2,5 triliun selama tiga tahun anggaran.

Farid Khan tak lolos seleksi karena ekuitas perusahaan yang ia pimpin tidak mencapai SIn$ 500 juta.

Halimah Yacob dinyatakan lolos sebagai Kandidat Presiden, bukan karena seorang pebisnis, melainkan sebagai politisi, pejabat publik dan mantan Ketua Parlemen Singapura.

Perempuan Melayu, Politisi Karier

Halimah Yacob lahir 23 Agustus 1954. Halimah menjalani pendidikan dasar dan menengah di "Sekolah China khusus untuk perempuan, "Chinese Girls' School serta Tanjong Katong Girls' School. Kemudian melanjutkan pendidikan tinggi di  University of Singapore hingga LLB atau Bachelor Legum Of Law tahun 1978. Tahun 2001 meraih gelar LLM atau The Master of Laws di National University of Singapore; dan 7 Juli 2016 mendapat gelar Doktor Kehormatan dari National University of Singapore.

Tahun 1992, bekerja sebagai praktisi hukum di Kongres Serikat Perdagangan Nasional. Tahun 1999 sebagai direktur Institut Studi Ketenagakerjaan Singapura, sekarang Institut Studi Ketenagakerjaan Ong Teng Cheong.

Tahun 2001 Halimah memasuki dunia politik, dan terpilih sebagai anggota parlemen dari Konstituensi Perwakilan Jurong Group. Pada pemilu 2015, Halimah adalah satu-satunya calon minoritas untuk PAP. Karier politiknya menanjak hingga menjadi Ketua Parlemen Singapura. Ia aktif berkampanye melawan kelompok Islam radikal, termasuk Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

Tanggal 7 Agustus 2017, Halimaj mengundurkan diri dari jabatan sebagai Ketua Parlemen dan anggota PAP karena menjadi kandidat presiden Singapura 2017.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline