Lihat ke Halaman Asli

Haryadi Yansyah

TERVERIFIKASI

Penulis

Adakah Formula Paling Ideal untuk Mendapatkan ART?

Diperbarui: 24 November 2021   10:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: Shutterstock/VGSTOCKSTUDIO via Kompas.com

"Orang kalau kerja di rumah ini, jarang yang sebentar. Bisa bertahun-tahun, dan kalaupun berhenti biasanya karena mau nikah."

Dengan nada yang agak sombong mungkin ya buahaha, kalimat itu sering dilontarkan ibu kepada temen atau kerabat jika obrolan mereka sudah berkaitan dengan ada/tidak adanya ART di rumah.

Ibu saya adalah ibu rumah tangga sepenuh-penuhnya. Dia bukan lulusan sekolah tinggi dan nggak pula bekerja di instansi/perusahaan tertentu. Sehari-hari ya ngurusin suami dan kami --anak-anaknya. Walau begitu, beliau nggak mau terjebak dengan rutinitas. Sejak dulu, apa aja dikerjain termasuk untuk menambah pemasukan.

Buka warung pernah. Buka layanan penyewaan tenda dan panggung untuk acara nikahan gitu lama dia tekuni. Sekarang sih, fokus bersenang-senang (masa iya yang sedih-sedihnya diceritain juga di sini? Haha) --alagh, sambil ambil job katering. Hidupnya sepenuh-penuhnya ada di rumah, dan dengan bakatnya uang pun masih bisa ngalir.

Sebab itulah, ibu butuh ditemani oleh pembantu (yang konon istilah halusnya itu ART). Minimal, saat ibu lagi sibuk urusin usaha, ada yang bantu nyapu, ngepel, nyuci piring dan baju serta setrika. Saya, sebagai anak tentu saja nggak lepas dari tugas rumah tangga secara ART hanya kerja 2 sd 3 jam di pagi hari.

Selepas itu? Menjaga kebersihan rumah adalah tugas bersama. Alhamdulillahnya, kami sejak kecil udah dididik untuk bantu pekerjaan domestik. Sesederhananya sih piring bekas makan sendiri ya bisalah dicuci. Jangan dibiarkan menumpuk. Untuk urusan kamar, kerapihan dan kebersihan juga menjadi tanggung jawab masing-masing.

Nah balik-balik ke soal ART tadi, sepertinya ibu termasuk yang beruntung bisa mendapatkan orang-orang untuk dipekerjakan di rumah. Sekalinya bisa bantu kerjaan di rumah, orangnya juga betah lama dan bahkan setelah berhenti tetap menganggap ibu sebagai bagian dari keluarganya sendiri.

CARA IBU MENDAPATKAN ART

Kami beruntung tinggal di kampung yang nuansa kekeluargaannya masih kental. Sebagaimana kisah Iyul, ART yang pernah kesurupan di rumah yang dulu saya ceritakan, mostly ART yang kerja di rumah adalah para tetangga yang mengalami kesulitan ekonomi.

Nggak perlu mencari secara khusus, beberapa tetangga bahkan sengaja datang ke rumah dan meminta kepada orangtua untuk memperkerjakan anaknya.

Mendengarnya kayak ngeri banget gitu ya. Anak kok dipekerjakan? Jangan pula membayangkan kami sekeluarga sebagai pihak yang senang mempekerjakan anak usia sekolah/di bawah umur dengan upah yang minim.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline