Lihat ke Halaman Asli

Olive Bendon

TERVERIFIKASI

Travel Blogger

Koin Sastra: Ketika Pemerintah Kehilangan Rasa

Diperbarui: 26 Juni 2015   06:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1302745458968577025

[caption id="attachment_102098" align="aligncenter" width="640" caption="Ilustrasi/Admin (KOMPAS)"][/caption] Rabu (13/4) malam di Bentara Budaya Jakarta digelar konser penggalangan dana untuk Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin yang terancam tutup dikarenakan anggaran dana pemeliharaan yang dikucurkan pemerintah terus-terusan kena sunat. Tahun 2011 PDS HB Jassin hanya menerima dana pemeliharaan sebesar 50juta per tahun sesuai dengan keputusan pemerintah yang ditandatangani oleh Gubernur DKI Fauzi Bowo. [caption id="attachment_102092" align="aligncenter" width="300" caption="kolaborasi Garin Nugroho denga duet Reda Gaudiamo & Ari Malibu"][/caption] Sekelompok pekerja seni sehati untuk bertindak menggelar konser tanpa dibayar demi tetap dijunjung tingginya hati nurani dan perkembangan sastra tanah air untuk generasi Indonesia. Acara yang bertajuk Konser Koin Sastra didukung antara lain oleh : Dwiki Darmawan, Dewa Bujana, Ayu Laksmi, Sarasdewi & Coki, Sujiwo Tedjo, Ari-Reda, Maya Hasan, Piyu Padi, Cok Sawitri, Joze Rizal Manua, Djenar Maesa Ayu, Soimah Pancawati, Garin Nugroho, Ananda Sukarlan, Efek Rumah Kaca, Inaya Wahid dll. Anggota DPRD DKI yang juga mantan model dan artis Wanda Hamidah ikut hadir membacakan puisi karya Taufiq Ismail - Kembalikan Indonesia Padaku. Atas nama pemerintah yang telah kehilangan rasa, Wanda meminta maaf dan berjanji akan memperjuangkan PDS HB Jassin agar tidak ditelantarkan oleh mereka yang telah dibayar rakyat. [caption id="attachment_102091" align="aligncenter" width="300" caption="Ajip Rosidi, Ketua Dewan Pembina Yayasan PDS HB Jassin"]

13027384291439398604

[/caption] Satu lagi bukti bahwa pemerintah kita tidak punya jiwa seni dan tidak peduli akan kelangsungan dunia sastra Indonesia, dengan berdalih adanya reorganisasi kesalahan pengucuran dana itu terjadi. Selama janji Fauzi Bowo untuk segera mengucurkan dana sebesar 1 milyar rupiah untuk keperluan PDS HB Jassin belum terealisasi maka Foke tetap berhutang pada rakyat.  Di lain pihak Ketua Dewan Pembina Yayasan PDS HB Jassin sendiri dalam sambutannya mengatakan sudah lama tidak percaya dengan pemerintah yang selama ini sudah terbukti hanya bisa berjanji. Hari depan Indonesia adalah pertandingan pingpong siang malam dengan bola yang bentuknya seperti telur angsa, Hari depan Indonesia adalah pulau Jawa yang tenggelam karena seratus juta penduduknya, Hari depan Indonesia adalah bola-bola lampu 15 wat, sebagian berwarna putih dan sebagian hitam, yang menyala bergantian, Kembalikan Indonesia padaku [Taufiq Ismail - Kembalikan Indonesia Padaku] [oli3ve]



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline