Lihat ke Halaman Asli

Erny Kusuma

Suka kuliner dan jalan-jalan, kemudian diurai dalam sebuah artikel.

Claket Kampung Ornamen Batik, Mandiri dalam Keterbatasan

Diperbarui: 2 April 2018   19:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tembok berbatik, Dok.pribadi

Keren. Kata itu yang pertama terucap bila kita menyusuri  Claket gang 1 Malang. Sepanjang jalan hampir 2 km disisi kanan kiri terlihat ornamen batik.  Bukan hanya batik Malangan saja,  tapi juga batik dari daerah lainnya. Diantaranya batik Papua,  Kalimantan, Jogja dll... 

Ornamen batik itu menghiasi rumah-rumah warga. Unik dan menarik.  Apalagi dipoles dengan warna-warna mencolok.  Sungguh tak bosan melihat pemandangan yang tak lazim ini. Lalu siapakah sang pemilik tangan kreatif itu hingga daerah sekitar jadi molek?

Adalah beberapa seniman jalanan asal Claket yang terpanggil untuk memoles kampungnya. Mereka pulang setelah mengadu nasib keluar kota, seperti Bali, Jogja dan Jakarta. Berbekal dana patungan, mereka sepakat untuk mempercantik kampungnya. Dibuatlah ornamen batik dari berbagai wilayah. 

Mulanya warga tak setuju bila tembok pagar dan rumahnya dihias batik. Banyak yang beralasan, khawatir tembok bakal rusak bila dicorat-coret.  Namun Karena kegigihan mereka akhirnya mendapat izin untuk melukis batik di pagar rumah penduduk. 

Tembok warga dengan berbagai motif batik (dok.pribadi)

Awal Ide Kampung Ornamen Batik

Viralnya kampung tematik Warna Warni di Jodipan rupanya menginspirasi lahirnya Kampung Ornamen ini.  Adalah Mbah Tong yang mengkoordinir beberapa seniman lukis mengakui hal itu. Apalagi adanya Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) yang membuatnya semakin bersemangat. 

Awalnya masih mencari apa yang bisa dimunculkan dari tempat tinggalnya. Ide digodog dan dirembug bersama rekan seniman dan warga yang antusias. Karena kampungnya memiliki SDM terutama seniman lukis, juga biar terkesan beda dan unik, akhirnya diputuskan untuk menjadi Claket Kampung Ornamen.

Motto Claket Kampung Ornamen Batik (Dok.pribadi)

Mulailah pengerjaan melukis tembok. Dari mulai membersihkan tembok dan melukis hingga pengadaan alat-alatnya seperti cat dan kuas semua berasal dari dana mereka sendiri. Tanpa dirasa sudah menghabiskan sekitar 60 juta, namun kampung tematik ornamen ini belum seluruhnya rampung. Masih banyak tembok yang belum dilukis karena keterbatasan dana. 

Saat disinggung kenapa tidak mencari donatur seperti di Kampung Warna Warni, yang terlontar adalah jawaban ingin mandiri. Wah mantap yaa... Karena itulah mereka yang juga memiliki skill mendesain gambar-gambar untuk kafe, tetap menerima orderan job itu. Hasilnya sebagian bisa  dipakai mendanai proyek kampung mereka.

Selalu Semangat Berkegiatan

Membawa dan mengenalkan kampung Claket tidak hanya dilingkungan Kota Malang saja. Beberapa event digelar untuk mengenalkan eksistensinya,  seperti menggelar International Claket Cross Culture Festival. Di mana dalam acara itu dikenalkan seni dan budaya nusantara dan diikuti oleh beberapa negara antara lain Belanda dan Prancis. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline